lognews.co.id, Jakarat - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan hasil Rapat Pleno PBNU 2024 di Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Dihadapan wartawan, Cholil Staquf mengungkapkan pembahasan dalam rapat pleno diantaranya mengenai hubungan antara NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak hanya eksklusif teridentifikasi dengan PKB, mengingat banyak anggotanya yang juga menjadi bagian dari partai lain.
Kemudian membahas adanya larangan mengambil dana warga untuk membiayai kegiatan Organisasi di PBNU.
Dia meminta agar pengurus tidak lagi mengutip iuran untuk kegiatan organisasi, contohnya untuk pembangunan gedung kantor dan mengadakan acara. Rapat pleno itu juga memutuskan larangan untuk memberikan honor dalam bentuk apapun kepada petugas PBNU yang dikirim untuk melaksanakan tugas organisasi.
Ketua Umum PBNU menegaskan semua pembiayaan untuk penugasan petugas tersebut akan ditanggung oleh PBNU dan jajaran pengurus di daerah dilarang memberikan apapun kepada mereka.
Larangan itu termasuk dalam bagian hasil rapat pleno yang bertujuan dalam meningkatkan kinerja PBNU
"PBNU menetapkan larangan kepada seluruh struktur kepengurusan NU untuk mengutip iuran dari warga yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan organisasi. Semua kutipan atau sumbangan dari warga harus dikembalikan langsung kepada warga dalam bentuk sedekah, infak atau zakat melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (Laziznu)," ujar Cholil Staquf.
Selain hal tersebut, PBNU juga berencana ingin mendirikan akademi kepemimpinan nasional NU tingkat Nasional hingga Internasional, dimulai Agustus 2025, untuk melatih kadernya dalam mewujudkan pendidikan kepemimpinan dengan pihaknya akan bekerja dalam jaringan lokal dan internasional di Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Afrika.
"Akademi ini kita umumkan sekarang, saat ini, tapi baru akan kita mulai tahun depan. Programnya sendiri baru akan kita mulai tahun depan tapi kami umumkan saat ini untuk memberi kesempatan kepada kader-kader Nahdlatul Ulama mempersiapkan diri," ujarnya.
Dia meminta para kader mempersiapkan diri karena untuk bisa mengikuti program pendidikan kepemimpinan itu karena perlu memenuhi syarat antara lain memiliki skor TOEFL Bahasa Inggris sebesar 650 poin dan diutamakan bagi mereka yang juga cakap berbahasa Arab.
"Juga akan diseleksi dengan ikut tes untuk mendapatkan kader-kader dengan karakter paling unggul di antara mereka yang ingin mengikuti program ini," jelasnya.
Dia menjelaskan NU juga akan mengadakan tes menyangkut pemahaman sosial, ekonomi dan politik dalam negeri serta geopolitik internasional sebagai syarat pengetahuan dasar kepesertaan.
Rapat pleno itu juga merumuskan rencana strategis NU sampai dengan 2027, yang akan dijabarkan dalam rencana strategis tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa serta badan otonom NU.
Dia juga mengatakan rapat pleno memutuskan strategi transformasi digital NU dengan bentuk penggabungan dalam satu platform digital untuk mendukung penyelenggaraan organisasi. (Amr-untuk Indonesia)


