الأربعاء، 17 كانون1/ديسمبر 2025

Ketua Komisi IV DPR: Jokowi Tanam Sorgum, Siapa Yang Mau Beli

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

Lognews201.com, Jakarta- Terkait pengembangan sorgum untuk menggantikan gandum yang diprogramkan Presiden Jokowi di Tanah Air dipertanyakan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin.

Ia khawatir program itu akan sia-sia karena tak ada pihak yang mau membeli sorgum. Pasalnya, tak ada kandungan gluten di sorgum.

Sudin dalam rapat kerja Komisi IV DPR bersama Kementerian Pertanian (Kementan) pada Rabu (31/8) menanyakan 

terkait Presiden (Jokowi) yang menekankan untuk menanam sorgum, karena seperti kemarin, setelah perayaan ekspor porang selesai ya selesai. Harga porang jatuh. Sekarang pikirkan kalau sorgum nanti setelah rakyat menanam yang beli siapa, yang tanggung jawab siapa.

 Sorgum menurut Sudin, tak bisa 100 persen menggantikan gandum sebagai bahan produk makanan, seperti mi. Maka dari itu, tak ada jaminan bahwa sorgum akan laris manis saat panen.

"Sorgum itu tidak ada gluten-nya. Kalau subtitusi untuk mi tidak lebih dari 20 persen," imbuh Sudin.

Pemerintah disarankan Sudin untuk memperbanyak bantuan pembuatan tepung singkong. Pasalnya, hal itu lebih bermanfaat dibandingkan sorgum.

"Jangan nasibnya (sorgum) seperti porang kedua, kenapa tidak diperbanyak bantuan untuk pembuatan tepung singkong, itu lebih bermanfaat," jelas Sudin.

Diketahui ada sembilan negara menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang melarang ekspor gandum pada tahun ini, beberapa negara yang dimaksud adalah diantaranya, Serbia, Aljzair, Kazakhstan, Kosovo, India, Afghanistan, dan Ukraina, seperti dilansir CNN Indonesia 

 Kazakhstan seperti yang disampaikan olehnya memang melarang ekspor gandum sampai 30 September 2022. Sementara, Serbia, Afghanistan, Ukraina, India, Aljazair, dan Kosovo memberlakukan kebijakan serupa hingga 31 Desember 2022.

"Dengan begitu (Indonesia) harus mengembangkan tanaman pengganti dari gandum," ungkap Airlangga.

Salah satu tanaman pengganti gandum adalah sorgum. Airlangga mengatakan total luas tanam sorgum baru 4.355 hektar per Juni 2022.

Lahan itu tersebar di enam provinsi 

Dengan total produksi 15.243 ton atau tingkat produktivitas 3,63 ton per hektar.

Luas tanam sorgum mencapai 15 ribu hektar tahun ini seperti yang ditargetkan pemerintah Dengan kata lain, masih kurang sekitar 10 ribu hektar lagi untuk mencapai target.

Alrlangga mengatakan bahwa sasaran tanam (sorgum) pada 2022 adalah 15 ribu hektar dan tentu ada pengembangan 100 ribu hektare.

Sementara lahan tanam sorgum seluas 115 ribu hektar pada 2023 dan 154 ribu hektar pada 2024 yang disiapkan pemerintah. Nantinya, penanaman sorgum akan diprioritaskan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pak presiden (Jokowi) minta diprioritaskan daerah NTT Kabupaten Waingapu yang sudah dilihat oleh pak presiden," kata Airlangga.

Ia mengatakan harga sorgum sekitar Rp3.500 saat ini. Rata-rata produksinya sebesar 4 ton per hektare.

 Pasar sorgum diakui olehnya masih sempit di dalam negeri. Maka dari itu, pengembangan sorgum akan diintegrasikan dengan peternakan sapi.

Airlangga menjelaskan bahwa dari batang pohon sorgum bisa juga untuk selain pakan ternak, bisa juga untuk bioetanol. (Dunkz)