الخميس، 18 كانون1/ديسمبر 2025

Erupsi Gunung Merapi menyebabkan hujan abu vulkanik menjangkau tujuh kecamatan di Boyolali

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id - Sejak tanggal 4 Januari 2021, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah memasuki fase erupsi efusif. Kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi, yang terjadi dengan frekuensi tinggi belakangan ini, dipicu oleh tingginya curah hujan di puncak gunung. Agus Budi Santoso, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menjelaskan bahwa suplai magma di Gunung Merapi masih terus berlangsung, hal ini diperkuat oleh data kegempaan dan deformasi. "Curah hujan yang tinggi memicu keluarnya suplai magma ke permukaan, membentuk awan panas seperti yang diamati dalam beberapa hari terakhir," ujarnya pada Minggu (21/1/2024).

Menurut BPPTKG, amplitudo mencapai 70 mm dengan durasi erupsi selama 239.64 detik. Kondisi angin di sekitar puncak Gunung Merapi diketahui dominan ke arah Timur, yang berdampak pada wilayah lereng timur dengan hujan abu vulkanik.

BPPTKG memberikan imbauan untuk menggunakan masker dan kacamata serta menghindari aktivitas di luar ruangan hingga hujan abu mereda. Pengguna jalan juga diingatkan untuk berhati-hati karena kondisi jalan licin akibat abu vulkanik. (Nia untuk Indonesia)