lognews.co.id, Bekasi – 100 hari wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi menjadi perbincangan yang hangaat di media social.
Tagar #100HariWafatnyaEskalator Stasiun Bekasi ini menjadi suatu bentuk protes bagi pengguna KRL atas maatinya escalator yang tak kunjung berfungsi padahal sudah lewat 100hari.
Eskalator atau tangga berjalan inimerupakan akses fasilitas penting yang harus ada dalam suatu tempat umum pasalnya tangga berjalan ini sangat berguna bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia.
Matinya escalator stasiun Bekasi ini cukup meresahkan dan membuat geram warganet pasalnya sudah 3 bulan lebih tak bisa dipakai Masyarakat yang membutuhkan.
Tampak karangan bunga berwarna putih dan kuburan yang terbuat dari kardus yang di unggah oleh akun X @PenerbanganRoket.
Adanya karangan bunga dan kuburan menjadi symbol rotes lantaran escalator stasiun Bekasi sudah tak berfungsi dalam 100 hari terakhir. “Bismillah day 100 #100HariWafatnya Eskalator,” Tulis pengunggah dalam keterangan foto, Rabu,31 Januari 2024.
Sedangkan di bagian kuburan palsu pada nisan Tengah tertera keterangan lain yakni terkait mulai sejak kapa nada dan matinya.
“RIP (rest in peace) escalator Stasiun Bekasi, lahir:2022,wafat:Oktober 2023.”
Pihak Kereta Api Indonesia (KAI) sudah menyampaikan penjelasan sekaligus minta maaf terkait rusaknya escalator stasiun Bekasi.
“Selamat malam. Perihal kendala eskalator di pintu utara Stasiun Bekasi saat ini kami terus berkoordinasi dengan DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian) @perkeretaapian untuk upaya perbaikan.” tulis KAI.
Hal ini sudah disampaikan melalui akun resmi X PT KAI @commuterLine.
Dan meminta para pengguna kereta agar bisa memakai fasilitas yang ain seperti tangga manual dan lift.
“Bagi penumpang Commuterline silakan dapat melewati akses jalur lain seperti tangga manual dan lift yang beroperasi selama eskalator dalam perbaikan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima Kasih.” ungkap KAI.(Umar untuk Indonesia)