Wednesday, 17 December 2025

Membahas Minyak Kelapa Sawit Joint Working Group Kedua oleh EU dan ASEAN

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Lognews201.com, Jakarta, – Pada 28 Juni 2022 telah diselenggarakan The Second Joint Working Group (JWG) Meeting secara virtual ini dipimpin oleh ASEAN – Malaysia Directors General, Dato’ Zanariah Zainal Abidin dan Deputy Managing Director for Asia and the Pacific, European External Action Service (EEAS) Paola Pampaloni.
Turut hadir perwakilan dari 7 negara anggota ASEAN yaitu Malaysia, Indonesia, Kamboja, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos dan UE (European Commission, EEAS). Delri diketuai oleh Kepala Pusat Kebijakan Strategi Kebijakan Multilateral, Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri dan terdiri atas anggota Delri dari Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KBRI Roma dan unit terkait di Kemlu.
Para peserta menegaskan hubungan ASEAN – UE yang telah terbina selama ini didasarkan pada kepentingan bersama untuk mendorong Kemitraan Strategis. Para peserta juga menyadari bahwa pelaksanaan JWG ke-2 ini merupakan tindak lanjut dari komitmen yang telah disepakati pada ASEAN – EU Ministerial Meeting ke-23 dalam merespon tantangan yang dihadapi terkait produksi minyak nabati yang berkelanjutan melalui dialog praktis antara negara ASEAN dan UE.
Para peserta secara konstruktif membahas tren dan tantangan dalam memastikan minyak nabati yang berkelanjutan. Disrupsi yang mengancam rantai pasok minyak nabati dunia dan dampaknya pada kenaikan harga dan krisis pangan saat ini juga turut dibahas. Para peserta juga menekankan pentingnya mendorong pemahaman bersama terkait tantangan ekonomi, sosial dan lingkungan yang melingkupi sektor minyak nabati yang harus dibahas melalui pendekatan yang holistik dan transparan.
Para peserta juga berbagi informasi terkait mendorong pemahaman bersama untuk membentuk kriteria keberlanjutan, prosedur patuh terhadap aturan, proses sertifikasi dan pengawasan dan penegakan standar sertifikasi. Para peserta sepakat agar kriteria keberlanjutan harus berdasarkan pada kerangka yang tercantum dalam Agenda 2030 dan Sustainable Development Goals, serta prinsip atau target yang terdapat dalam Paris Agreement. Pertemuan juga menyepakati pembahasan lebih lanjut mengenai kriteria keberlanjutan melalui, pelaksanaan studi, webinar, seminar dan pertukaran antar ahli. Para peserta juga menyetujui penyelenggaraan JWG ke-3 di Brussels di awal tahun 2023. Indonesia juga mengusulkan dapat kembali menjadi co-chair bersama dengan UE di JWG ke-3.
Tahun ini merupakan giliran Malaysia sebagai co-chair pada JWG ke-2. Sebelumnya, Indonesia telah menjadi co-chair pada pelaksanaan JWG ke-1. (Amr)