Friday, 19 December 2025

Dari Kampus ke Peradaban, Etos Kerja dalam Visi Akademik Rektor IAI Al Zaytun Indonesia

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Indonesia - Rektor Institut Agama Islam Al Zaytun Indonesia (IAI Al Zaytun), Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS., M.B.A., C.R.B.C. menegaskan bahwa etos kerja menjadi kunci utama dalam melahirkan sumber daya manusia yang produktif dan unggul di tengah tantangan zaman. Hal tersebut disampaikan dalam Sidang Terbuka Senat Wisuda ke-6 IAI Al Zaytun Tahun 2025 yang diikuti 271 wisudawan dan wisudawati, Senin, 15 Desember 2025, di gedung Ali Bin Abi Thalib (Zeteso), Kampus Al Zaytun, IIndramayu.

“Etos kerja tidak berdiri sendiri, tetapi lahir dari perpaduan motivasi dan disiplin. Motivasi memberi dorongan, sementara disiplin menjaga konsistensi agar tetap berjalan stabil,” ujar Rektor dalam pidatonya di hadapan para wisudawan dan tamu undangan .

Rektor menjelaskan bahwa motivasi kerap mengalami naik turun, sedangkan disiplin merupakan komitmen jangka panjang yang membuat seseorang tetap produktif meski dalam kondisi tidak ideal. Menurutnya, disiplin harus diwujudkan melalui proses yang terencana, terukur, dan berkelanjutan. “Disiplin adalah komitmen untuk terus berproses melalui perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Inilah yang membuat SDM mampu bertahan dan berkembang,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyinggung gagasan besar Grand Chancellor Al Zaytun, Syaykh AS Panji Gumilang, S.Sos, M.P terkait Novum Gradum sebagai jalan baru pendidikan nasional. Ia menyebut gagasan tersebut bukan sekadar konsep, melainkan arah peradaban. “Novum Gradum bukan hanya ide, tetapi sebuah jalan baru transformasi pendidikan modern bangsa Indonesia yang memadukan nilai ilahi, nalar ilmiah, dan budaya riset,” tegasnya.

Selain itu, Rektor memaparkan capaian institusi dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Ia mengungkapkan bahwa selama periode 2023 hingga 2025, dosen dan mahasiswa IAI Al Zaytun telah menghasilkan 783 publikasi ilmiah dan 320 kegiatan pengabdian kepada masyarakat. “Capaian ini menunjukkan bahwa budaya riset bukan sekadar slogan, tetapi telah menjadi identitas lulusan IAI Al Zaytun,” ujarnya .

Menutup pidatonya, Rektor mengajak para wisudawan untuk berani berkiprah dan konsisten dalam pengabdian. “Work hard now, work easy later adalah esensi disiplin. Sebaliknya, work easy now, work hard later adalah konsekuensi dari mengabaikan proses,” katanya. Ia menegaskan bahwa menjadi unggul tidak lahir dari retorika, melainkan dari nilai yang dijalani secara nyata dan berkesinambungan. (Sahil untuk Indonesia)