Lognews201.com, Cianjur - Pasca kejadian Gempa 5,6 Magnitudo yang menimpa wilayah Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur berdampak pada mengungsinya warga ketempat terbuka akibat rumahnya rata dengan tanah.
Beberapa pengungsi warga Cugenang, desa Babakan Gasol, yang dikunjungi oleh tim lognews201 bersama Yayasan Mulia Kasih dan Daris Foundation mendapati sebuah tenda yang didirikan dengan terpal seadanya, menampung sebanyak empat keluarga, bahkan ada yang sedang sakit pada saat mereka belum pulih traumanya karena kejadian gempa yang meluluh lantakan rumah milik warga pada Senin (21/11) pada pukul 13.21 WIB.
Tim Lognews201 kemudian mengunjungi pengungsian di sebuah vila yang dijadikan camp pengungsian warga korban gempa, bantuan dari Kopassus yang terletak di Villa Hasan Cijedil, Cianjur, setelah sebelumnya telah menyerahkan bantuan di Cugenang desa Babakan Gasol, Cianjur.
Ada sekitar 1800 orang yang mengungsi di tempat tersebut dari anak-anak sampai dengan orang tua.
Ai, salah satu korban yang terdampak dan ikut mengungsi ini mengatakan bahwa paska tinggal di pengungsian Kopasus ini dirinya bersyukur bahwa untuk kebutuhan masih terpenuhi dan stok makanan masih banyak dan untuk tidurnya pun sudah disiapkan dipan, karena sebelumnya tidur di bawah yang kadang kadang-kadang basah kena hujan .
Suaminya sudah empat bulan meninggal dan meninggalkan dua orang anak.
Ai mengatakan bahwa orang pertama RI, Jokowi juga menyempatkan berkunjung membagikan mukenah dan sarung dan juga sempat berkomunikasi juga.
Ai warga asli Cijedil ini pada tim Lognews201 pada saat setelah kejadian tragis itu, malamnya beristirahat di tenda darurat, namanya diaebut Coblong, dan tenda di buat sendiri lalu paginya Selasa (22/11) diarahkan petugas untuk pindah kesini (tenda Kopassus).
Reporter Lognews201 Handy Abdullah Nasution saat menemui Pamen Ahli Bidang Diklat Kopasus, Kol Benny.
Benny mengatakan bahwa pengungsi setempat diarahkan lokasi di villa ini karena dekat dengan titik bencana dan titik ini berada di ketinggian sehingga meminimalkan dampak dari gempa susulan, selain itu juga sebagai titik aman yang dekat dengan posisi rumah warga yang kita bantu.
Benny mengatakan bahwa ada 200 prajurit di tempat penampungan ini untuk membantu masyarakat dan sudah ada pembagian tugas di setiap sektor.
Beberapa tenda yang disiapkan masing-masing menurut Benny ada fungsinya seperti tenda medis atau posko kesehatan, dapur lapangan yang siap memberikan bantuan makanan pokok buat prajurit dan warga yang membantu sebanyak tiga kali sehari.
Dan dengan jumlah pengungsi 1800 orang, itu dibagi dua titik, titik depan ada 900 pengungsi begitu juga dibelakang ada 900 pengungsi.
Kopasus tidak bergerak sendiri, " Kita tidak bergerak sendiri , kali sama-sama kita pasti kuat, bantuan logistik lebih banyak dari stakeholder, banyak juga saudara-saudara kita yang punya kemampuan lebih dan secara perorangan juga siap membantu kita menyalurkan bantuan," ujar Benny.
Warga, menurut Benny belum bisa dipastikan kapan mereka bisa kembali ke rumah masing-masing, karena belum tahu kapan ini akan bisa dikatakan aman dan juga menunggu kabar dari BMKG, yang penting warga disini bisa nyaman.
Dan terkait kebutuhan dapur umum, logistik pengungsi dan tempat ibadah juga sarana lainnya sudah disiapkan, lengkap dengan beberapa toilet dan torn (penampungan air) yang disediakan di dua titik.
Benny sempat menyampaikan apa yang telah disampaikan oleh Jokowi dalam kunjungannya untuk para pengungsi bahwa beliau berpesan tetap harus selalu bergembira. (Dunkz/Amr-Untuk Indonesia)


