PEMILU
الأربعاء، 04 حزيران/يونيو 2025

Bencana Gempa Sesar Lembang Bisa Mengakibatkan Likuifaksi

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id,  Bandung – Minimnya aktivitas kegempaan di Sesar Lembang patut menjadi kewaspadaan dan perhatian bersama, dikarenakan dapat mengakumulasi energi sehingga ketika bergerak sekaligus, kekuatannya bisa maksimal.

Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km, dari Gunung Manglayang hingga Padalarang melalui Lembang, yang merupakan sesar aktif yang miskin gempa.

Di tahun 2011, Kampung Muril, Kecamatan Cisarua, pernah merasakan dampak terjadinya pergeseran dari Sesar Lembang. Kejadiannya terjadi pada 28 Agustus dengan kekuatan magnitudo 3,3.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasius Geofisika Kelas 1 Bandung, Virga Librian mengatakan, secara teori, sesar yang sering melepaskan gempa justru lebih bagus.

Menurut Virga, Sesar Lembang memiliki pergerakan sesar geser mengiri. Kekuatan maksimal yang bisa dihasilkan mencapai magnitudo 6,8.

Jika kekuatan gempa dihasilkan maksimal, maka wilayah Bandung Raya bisa diguncang gempang dengan kekuatan MMI 6 hingga 7.

"MMI ini merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa yang dirasakan manusia dan ini sifatnya objektif. MMI ini jika melebihi 5 maka sifat gempanya menghancurkan," kata Vigra.

Efek lain dari gempa ini bisa membuat lapis tanah pecah dan akan menaikkan permukaan air dan membuat tanah semi liquid dan mengakibatkan bangunan di atasnya turun.

Penyelidik Bumi Madya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Supartoyo pun membenarkan jika Sesar Lembang ini aktif dan bergerak sekaligus akan mengakibatkan efek gempa bumi dahsyat karena didukung dengan keberadaan danau purba itu sendiri.

"Kalau secara geologi Kota Bandung itu merupakan endapan tanah lunak. Justru ini yang bisa memperkuat guncangan gempa, bahkan bisa terjadi likuifaksi," kata Supartoyo kepada Koran Mandala saat dijumpai di kantornya, Selasa, 12 September 2023.

Menurutnya, jika gempa bumi akibat Sesar Lembang terjadi, ada tiga ancaman bahaya susulan, yang meliputi bahaya guncangan, sasaran permukaan, dan likuifaksi (pelulukan tanah).

Sebelumnya diberitakan, Sesar Lembang bisa dikatakan sebagai 'monster yang tengah tertidur'. Jika monster itu tiba-tiba terbangun dan mengamuk, maka bisa berpotensi untuk meluluhlantakkan wilayah Bandung Raya, yang diyakini terbentuk dari bekas danau purba hasil letusan Gunung Sunda yang terbentang dari Cicalengka hingga Padalarang, serta dari Dago hingga ke perbatasan Soreang dan Ciwidey. Luasnya pun diperkirakan mencapai tiga kali lipat dari luas Provinsi DKI Jakarta.

Secara geografis, Indonesia terletak di wilayah yang dilalui pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyebabkan banyak wilayah yang dilalui sesar, baik sesar aktif maupun sesar tidak aktif. Dalam Publikasi Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, di Indonesia tercatat ada 269 sesar aktif. Bahkan sampai saat ini masih banyak jalur sesar aktif yang belum teridentifikasi.  (Amr-untuk Indonesia)