الإثنين، 15 كانون1/ديسمبر 2025

Prabowo Subianto Ungkap 8 Sifat Pemimpin Ideal (Hasta Brata) di Kongres PSI

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Surakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penting mengenai delapan sifat dasar seorang pemimpin yang diambil dari ilmu kepemimpinan Jawa kuno, Hasta Brata, saat penutupan Kongres PSI di Surakarta (20/7/25)

Di hadapan para ketua umum dan politikus, Prabowo yang juga menuliskan ajaran ini dalam bukunya "Kepemimpinan Militer," menekankan bahwa pemimpin harus memiliki kualitas luar biasa untuk mengabdi kepada rakyat.

"Kita ingat ajaran nenek moyang kita delapan sifat pemimpin, pemimpin (yang) pindo jaladri, harus bagaikan samudera, hatinya luas, pemimpin itu dimaki-maki (harus menyikapinya) seperti laut, samudera, kotoran bumi, keluar ditelan oleh samudera, yang keluar airnya bersih. Pemimpin harus siap dimaki-maki, siap disakiti, siap difitnah, siap di-framing, tetapi keluarnya harus yang bersih," kata Presiden Prabowo saat berbicara dalam acara kongres salah satu partai politik di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7/25) malam.

Berikut adalah delapan sifat pemimpin yang dijelaskan Presiden Prabowo:

Pindo Jaladri (Bagaikan Samudera): Pemimpin harus berhati luas dan sabar, siap menerima cacian, makian, fitnah, dan kotoran. Namun, seperti laut yang selalu mengeluarkan air bersih, pemimpin harus selalu menghasilkan hal-hal yang baik dan bersih.

Pindo Candra (Bagaikan Bulan): Pemimpin harus mampu memberikan penerangan dan kesejukan di tengah kegelapan.

Pindo Kartika (Bagaikan Bintang): Pemimpin harus bisa menjadi pedoman dan pemberi arah yang jelas.

Pindo Surya (Bagaikan Matahari): Pemimpin harus memberikan kehangatan, energi, dan solusi bagi permasalahan.

Pindo Arga (Bagaikan Gunung): Pemimpin harus kokoh, berpendirian teguh, dan tidak goyah. Namun, sesekali boleh "meletus" untuk membersihkan koruptor, maling, dan bahaya bagi bangsa dan negara.

Pindo Dahana (Bagaikan Api): Pemimpin harus mampu membakar semangat, serta membakar kejahatan, ketidakadilan, korupsi, penipuan, dan pengkhianatan.

Pindo Bayu (Bagaikan Angin): Pemimpin harus bisa hadir di mana-mana, mengetahui kondisi rakyat di seluruh lapisan, dari puncak gunung hingga kolong jembatan.

Pindo Bahana (Bagaikan Bumi): Pemimpin adalah sumber kekuatan yang siap diinjak, rela berkorban, dan terus memberi makan, energi, serta kekayaan bagi rakyatnya.

Selain Hasta Brata, Presiden Prabowo juga mengingatkan pentingnya tiga semboyan Ki Hajar Dewantara bagi seorang pemimpin:

Ing Ngarsa Sung Tuladha: Di depan memberi contoh. Pemimpin harus menjadi teladan.

Ing Madya Mangun Karsa: Di tengah ikut membangun dan bekerja keras, bukan hanya berbicara.

Tut Wuri Handayani: Tidak disebutkan secara eksplisit dalam kutipan terakhir, namun semboyan ini berarti dari belakang memberi dorongan dan kekuatan.

Presiden Prabowo menyimpulkan bahwa pemimpin yang terpilih harus mampu memberi arah, melindungi, mengayomi, memberi kehangatan, menegakkan kebenaran, dan yang terpenting, memberi rasa aman serta menjadi contoh bagi rakyatnya.

(Amri-untuk Indonesia)