Lognews201.com, Sawangan - Pemerintah Kota Depok mulai menggarap proyek Alun Alun atau Taman Hutan Kota Sawangan-Bojongsari (Sabojong). Hal ini ditandai dengan telah rampungnya Detail Engineering Design (DED).
Imam Budi Hartono, Wakil Wali Kota Depok didampingi Camat Sawangan, Anwar Nasihin dan Camat Bojongsari, Rijal Farhan, mengunjungi meninjau lokasi Alun Alun Sabojong di kawasan Situ 7 Muara.
“Alhamdulillah proses DED nya sudah selesai, kepala daerah sudah melihat dari progress DED ini dan perkembangan dari awal serta beberapa kali kami melakukan pertemuan, sehingga saat ini sudah selesai DED nya,” ujar Imam Budi Hartono, Wakil Wali Kota Depok, Senin (26/12).
Untuk membangun kawasan taman hutan kota di area seluas 1,2 hektar itu, pihaknya telah menganggarkan biaya Rp 50 miliar.
“Sudah dianggarkan Rp 50 miliar, mudah-mudahan cukup, kalau kurang akan dikerjakan bertahap,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan Alun Alun Sabojong rencananya, tidak dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melainkan menggunakan APBD Depok.
“Kami tidak mengandalkan provinsi, melainkan dari Depok sendiri. Provinsi dari awal baru ngomong mau bantu, tapi belum dimasukan di dalam KUAPPAS 2023 enggak ada. Kan KUAPPAS 2023 provinsi baru bantu yang Masjid Margonda. Ya kami inginnya bertahap ke sini, namun kami ingin buru-buru agar masyarakat Sawangan-Bojongsari menikmati. Jadi, ya sudah pakai anggaran Depok saja, mudah-mudahan cukup anggarannya,” paparnya.
Fasilitas yang akan dibangun berupa taman alami, jogging track dan jembatan gantung yang menjadi ikon serta balai pertemuan atau pendopo untuk pertemuan warga.
“Nanti ada jembatan gantung yang menghubungkan wilayah Sawangan-Bojongsari. Pembangunannya dibarengi dengan pembangunan taman-taman. Kami yakin di sini semakin ramai nantinya dan menjadi tempat tujuan wisata favorit, Jembatan gantung itu tidak ada tapak di dalam situ, tapaknya berada di antar dua wilayah yakni Sawangan-Bojongsari, tidak ada tiang penyangga di tengah situ. Masalah kekuatan itu tentunya pekerjaan konsultan, mereka bertanggungjawab atas konstruksi jembatan tersebut. Kalau cuma 150 meter itu enggak terlalu panjang, kecuali 1 kilo meter, sekarang aja sudah ada tol laut kok, pasti itu pekerjaan mudah bagi orang teknik sipil,” pungkasnya. (Jaya/kontri-untuk Indonesia)


