Lognews201.com, Depok - Sejumlah seniman Depok yang tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) mewujudkan kemampuan seninya, baik dalam berkreasi, maupun dalam seni peran. Hal itu diwujudkan dengan lahirnya Film Gong Si Bolong.
Cikal bakal terwujudnya film Gong Si Bolong diawali ketika dalam beberapa kali pertemuan para seniman di Betawi Ngoempoel Creative Center (BNCC) di wilayah Tanah Baru, Beji.
Adalah seorang creator, Eka Perdana dan tokoh budayawan Depok, Nuroji beserta sosok seniman senior Entong Manisah Boy, mencoba mengusung ide untuk pembuatan film tentang keberadaan Gong si Bolong yang ada di wilayah Depok.
“Saya bersama beberapa anggota LKD mencoba bagaimana mengangkat keberadaan benda sejarah Gong Si Bolong ke dalam sebuah film yang dibumbui rasa milenial, dan itu sebenarnya yang menjadi tantangan orang-orang kreatif yang tergabung di BNCC,” ungkap Nuroji, yang juga merupakan Pembina LKD.
Ditambahkan Nuroji, film ini akan menjadi tontonan edukasi yang menghibur dan mendidik, bagi masyarakat Indonesia, tanpa melupakan peran para sesepuh yang konsisten untuk generasi pemegang estafet dalam menjaga teguh adat istiadat agar jangan sampai punah terlindas zaman.
“Selain itu menterjemahkan konsep dukumenter agar mewujud cair dan bisa diterima oleh kalangan muda saat ini memang bukan persoalan mudah, beruntung kami punya Eka Perdana seorang kreator yang mampu menjembatani antara literasi sejarah seperti Gong Si Bolong ke dalam pendekatan kekinian,” timpal Entong Manisah Boy.
Sementara menurut Eka, film yang mengangkat tagline “Kita Punya Warisan” ini, bertitik tolak dari seni musik tradisi dan pertunjukan lenong, dan film ini berisi pesan-pesan agar generasi saat ini dapat menikmati film bertemakan budaya.
Sedangkan menurut ketua LKD, Kurniawan, film ini adalah wujud partisipasi LKD dalam aksi peduli budaya. Apalagi cerita yang diangkat berlatar belakang budaya Depok.
Film besutan sutradara Masree Ruliat ini akan melakukan “Road Show” pemutarannya di sekolah yang ada di daerah-daerah.
Bahkan film yang diperankan oleh Firmansyah, Yuna Anggraini, Entong Manisah Boy, Iin Marlina, Atma Yudfi Ramadan, Kong Ridwan dan Sari Hidayat, serta ditulis oleh Jimmy S Johansyah ini, diharapkan mampu menjadi duta di ajang Festival Film Nasional.
“Intinya film ini mampu mengkolaborasi antara budaya yang ada di Depok dengan balutan generasi multi media yang ada saat ini, dan kemudian mewujud menjadi sebuah film yang berkelas,” kata Kurniawan.
Sedangkan lokasi syuting film ini dilakukan di beberapa tempat bersejarah yang ada di Depok, juga tentunya dengan menyelipkan informasi budaya kuliner yang ada Depok. (Jaya/kontri-untuk Indonesia)


