lognews.co.id - Jakarta, SETARA Institute telah mengeluarkan Indeks Kota Toleran 2023, dengan Kota Singkawang di Kalimantan Barat meraih peringkat tertinggi, diikuti oleh Kota Bekasi di Jawa Barat.
Dengan menggunakan empat variabel yang terdiri dari regulasi pemerintah kota, regulasi sosial, tindakan pemerintah, dan demografi agama, SETARA menilai 94 kota di Indonesia dengan delapan indikator.
Berikut adalah peringkat dan skor 10 kota toleran yang diungkapkan oleh SETARA Institute pada Selasa (30/1/2024), di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Peringkat Kota Toleran berdasarkan Indeks Kota Toleran 2023 dari SETARA Institute:
1. Singkawang, Kalimantan Barat dengan skor 6,500. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,883.
2. Bekasi, Jawa Barat dengan skor 6,460. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 6,080
3. Salatiga, Jawa Tengah dengan skor 6,450. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 6,417
4. Manado, Sulawesi Utara dengan skor 6,400. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,767
5. Semarang, Jawa Tengah dengan skor 6,230. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,783
6. Magelang, Jawa Tengah dengan skor 6,220. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,670
7. Kediri, Jawa Timur dengan skor 6,073. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,850
8. Sukabumi, Jawa Barat dengan skor 5,997. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,810
9. Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan skor 5,953. Mengalami peningkatan yang sebelumnya 5,687
10. Surakarta, Jawa Tengah dengan skor 5,800. Mengalami penurunan yang sebelumnya 5,883
Tidak hanya itu SETARA Institute, juga memberikan penghargaan khusus kepada dua kota dengan capaian prestasi tinggi pada salah satu variabel Tingkat T dan satu Kabupaten yang melakukan inovasi pengukuran toleransi Kabupaten dan Pembangunan ekosistem toleransi di daerahnya.
Pertama, kota dengan kepemimpinan toleransi terbaik, di raih oleh kota Bogor. Kedua, kota dengan kebijakan toleransi terbaik, di raih oleh kota Banjarmasin. Ketiga, Kabupaten Muara Enim. Sebagai inisiator pengukuran toleransi tingkat Kabupaten.
Penjelasan mengenai Penilaian Menurut SETARA
Dalam penjelasannya, Ismail Hasani, Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, menyebutkan bahwa kriteria khusus menjadi dasar penilaian kota-kota yang berhasil masuk ke dalam 10 kota toleran.
Ia menyoroti keberhasilan sebuah kota dalam merumuskan Peraturan Daerah (Perda), yang mencapai tiga kolaborasi penting:
kepemimpinan, politik, dan sosial-birokrasi. Ismail menjelaskan bahwa salah satu kota telah mencapai pencapaian tersebut, di mana Perda yang dihasilkan menjadi produk hukum pertama yang dihasilkan dalam bentuk Perda.
Selain itu, Ismail memberikan apresiasi kepada wali kota yang wilayahnya termasuk dalam kategori 10 kota toleran. Menurutnya, seorang wali kota yang dianggap hebat adalah yang sejalan dengan kebijakan yang bersifat pro-rakyat.
"Dalam kebijakannya, seorang wali kota dapat tercermin, dan keberpihakannya terhadap warganya," ungkap Ismail dalam sambutannya saat acara Launching & Penghargaan Indeks Kota Toleran 2023 di Grand Sahid (30/1/2024). (Nia/Rafif)
