lognews.co.id, Indramayu - Haurgeulis adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terdapat Tugu Haurgeulis berbentuk tumpukan bambu kuning yang cantik dibangun oleh Kuwu (Kepala Desa) Haurgeulis, Hj. Shofiah, pada tanggal 12 Februari 2012.
Tugu yang terletak dekat stasiun kereta Haurgeulis Daop 3 ini mencerminkan nama daerahnya karena secara etimologi, nama "Haurgeulis" berasal dari bahasa Sunda yang merupakan gabungan dua kata, yaitu haur yang berarti "bambu" dan geulis yang berarti "cantik". Jadi, arti Haurgeulis secara harfiah adalah "Bambu Cantik".
Nama ini konon diberikan karena wilayah tersebut pada masa lampau banyak ditumbuhi oleh bambu yang memiliki bentuk unik dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar.
Kecamatan Haurgeulis terletak di ujung barat Kabupaten Indramayu, berbatasan langsung dengan Kabupaten Subang melalui Sungai Cipunagara, dan dilalui jalur kereta api. Wilayah ini juga dikenal sebagai akses utama menuju Kampus Ma'had Al-Zaytun, pusat Pendidikan terbesar di Asia Tenggara.
Haurgeulis saat ini terbagi menjadi 10 desa, setelah sebelumnya memiliki 16 desa. Pada tahun 2002, enam desa dimekarkan menjadi kecamatan Gantar berdasarkan Perda Kabupaten Indramayu No. 19 tahun 2002. Desa-desa yang termasuk dalam kecamatan Haurgeulis antara lain Cipancuh, Haurgeulis, Haurkolot, Karangtumaritis, Kertanegara, Mekarjati, Sidadadi, Sukajati, Sumbermulya, dan Wanakaya.
Secara historis, Haurgeulis merupakan bagian dari wilayah Kawedanan Kandhang Awur dalam Kesultanan Dermayon sejak abad ke-17. Penduduknya berasal dari Suku Sunda. Legenda setempat menceritakan tentang Nyi Endang Dharma, seorang tokoh sakti yang mengubah wujud menjadi wanita cantik untuk merebut wilayah ini dari Kerajaan Sumedang Larang, sehingga wilayah tersebut kini menjadi bagian dari Indramayu.
Singkatnya, Haurgeulis berarti "Bambu Cantik" dan merupakan kecamatan yang kaya sejarah dan budaya di Kabupaten Indramayu, dengan peran penting sebagai pusat akses ke pesantren besar yang sudah diramalkan oleh masyarakat setempat bahwa akan ada masa sebutan sandrem (santri dermayu) yang membuat Indramayu menjadi kesohor.
Secara keseluruhan Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 kecamatan, 8 kelurahan, dan 309 desa. ditahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.845.205 jiwa dengan
luas wilayah 2.040,11 km² dan sebaran penduduk 904 jiwa/km².
Berikut 10 nama desa yang ada di Kecamatan Haurgeulis :
- Haurgeulis: Desa induk di kecamatan Haurgeulis
- Cipancuh: Terletak di kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
- Haurkolot: Berbatasan dengan desa Haurgeulis dan Sukajati di sebelah utara, area persawahan di sebelah timur, desa Baleraja, Gantar di sebelah barat, dan Situraja, Gantar di sebelah selatan.
- Karangtumaritis: Mayoritas penduduknya adalah Suku Jawa Cirebon dan menggunakan bahasa Jawa Cirebon.
- Kertanegara: Terbentuk dari perpindahan penduduk dari wilayah Kesultanan Cirebon.
- Mekarjati: Kode Pos 45266.
- Sidadadi: Umumnya menggunakan bahasa Jawa Indramayu.
- Sukajati: Memiliki proyeksi jumlah penduduk sekitar 10.494 jiwa pada tahun 2021 dan 10.352 jiwa pada tahun 2022.
- Sumbermulya: Merupakan salah satu desa dengan area persawahan terluas di kecamatan Haurgeulis.
- Wanakaya: Terkenal karena meraih penghargaan KKPN Award
(Amri-untuk Indonesia)


