lognews.co.id, Indramayu – Besama ratusan petani gula Wakil Bupati Indramayu Syaefudin membuka kegiatan Panen Raya di lahan Hak Guna Usaha (HGU) Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, Desa Mulyasari, Kecamatan Bangodua, Minggu (25/5/25) dengan simbolis pemotongan tebu sebagai tanda dimulainya panen tebu tahun ini.

“Atas nama pemerintah daerah Kabupaten Indramayu, saya Wakil Bupati diberi kehormatan untuk panen tebu di Desa Mulyasari, dengan simbolis kita akan tebas tebu atau panen tebu, Bismillahirrahmanirrahim” ucap Syaefudin.

Peristiwa unik dan kental dengan tradisi Indramayu terlihat saat Wakil Bupati Indramayu turun dari mobil disambut petani yang menggunakan pakaian tradisional dan tarian daerah serta diarak menggunakan kereta Paksi Griya Kencana Saat menuju lahan tebu didampingi Wakil Bupati Indramayu bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Camat Bangodua, dan Kuwu Mulyasari.

Dalam pidatonya Wakil Bupati Syaefudin menyampaikan apresiasi atas kerja keras para petani dan seluruh pihak yang telah berjuang membudidayakan tanaman tebu, komoditas utama bahan baku produksi gula nasional dengan afirmasi target kedepan menjadi 100 Ton per hektar dengan harga 72.

“Harapan 100 ton ya harganya 72 juta sehektar, ya sugih wong kene, jadi aja sok kecil hati reang itu, kita ada, wong hebat nggih” ucap Syaefudin.

 Selanjutnya Ia menerangkan Indramayu disamping sebagai lumbung padi nasional juga mempunyai potensi kualitas tebu yang termasuk dalam 9 makanan pokok sebagai bahan baku gula, oleh karena itu, panen raya ini menjadi langkah penting menuju cita-cita besar mewujudkan swasembada gula nasional dan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian kewilayahan sesuai visi Indramayu Reang.

Wakil Bupati juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, PG Jatitujuh, dan para petani dalam menjaga keberlanjutan produksi serta meningkatkan kesejahteraan petani. Ia berharap hasil panen yang terus meningkat melalui optimalisasi lahan HGU. (Amri-untuk Indonesia)