lognews.co.id - Tidak ada manusia yang sempurna dalam bekerja. Namun, saat kesalahan di tempat kerja terus berulang meskipun telah diingatkan atau diberi kesempatan itu bisa menjadi sinyal yang tidak sehat, baik bagi individu maupun lingkungan kerjanya.
Mengulangi kesalahan bukan hanya berdampak pada hasil kerja, tetapi juga pada kepercayaan rekan, tim, bahkan masa depan karier. Apakah itu salah input data, melewatkan deadline, atau gagal memahami tugas kesalahan yang sama bisa menumpuk menjadi reputasi buruk jika tidak segera diperbaiki.
Berikut ini 6 cara bijak yang bisa dilakukan para pekerja dewasa untuk memperbaiki pola kerja dan mengurangi kesalahan yang berulang:
1. Hentikan Pembenaran Diri, Mulai Ambil Tanggung Jawab
Salah satu penghambat terbesar perbaikan adalah kebiasaan membela diri. Kalimat seperti “aku memang begini orangnya” atau “ya tadi karena capek aja” bisa jadi bentuk penghindaran dari evaluasi diri yang jujur. Akui bahwa ada pola yang perlu dibenahi. Mengambil tanggung jawab bukan berarti menyalahkan diri, tapi memberi ruang untuk tumbuh lebih dewasa.
2. Catat Kesalahan yang Terjadi Secara Spesifik
Buat jurnal atau daftar pribadi berisi jenis kesalahan, kapan terjadi, dan dalam situasi apa. Kesalahan berulang biasanya punya pola: saat terburu-buru, saat multitasking, atau saat kurang memahami instruksi. Mengenali akar penyebab membantu kita bersikap lebih waspada ke depan.
3. Berhenti Multitasking Jika Tidak Perlu
Multitasking sering jadi kambing hitam. Banyak orang bekerja sambil memegang ponsel, membalas pesan, hingga membuka banyak tab. Padahal, otak manusia tidak dirancang untuk fokus pada banyak hal sekaligus. Fokuslah menyelesaikan satu pekerjaan dengan tuntas sebelum pindah ke yang lain.
4. Minta Bantuan, Bukan Menyembunyikan Kekurangan
Kesalahan bisa terjadi karena merasa malu bertanya atau takut dianggap tidak kompeten. Justru di dunia kerja, orang yang aktif mencari tahu dan terbuka terhadap arahan baru cenderung lebih dihargai daripada yang diam-diam salah.
5. Tinjau Ulang Sistem Kerja Pribadi
Apakah kamu bekerja dengan sistem atau hanya mengandalkan ingatan? Gunakan tools seperti daftar tugas, pengingat digital, atau sistem kerja harian agar tidak ada hal yang terlewat. Makin sibuk, makin penting sistem yang rapi.
6. Komunikasikan Progres kepada Atasan atau Tim
Setelah memperbaiki diri, tunjukkan pada lingkungan kerja bahwa kamu berkomitmen untuk berubah. Sampaikan perkembangan, evaluasi mandiri, atau inisiatif baru yang kamu buat. Ini membantu membangun kembali kepercayaan yang mungkin sempat goyah.
Di lingkungan kerja profesional, salah bukan aib. Tapi mengulang kesalahan yang sama tanpa upaya perubahan adalah sinyal stagnasi. Dunia kerja membutuhkan pribadi yang mau belajar dan bertumbuh bukan yang sempurna, tapi yang mau memperbaiki.
Untuk para pekerja dewasa di Indramayu dan sekitarnya, ini saatnya berhenti menormalisasi kegagalan. Ubah kesalahan menjadi pelajaran, bukan kebiasaan. (Sahil untuk Indonesia)


