الإثنين، 15 كانون1/ديسمبر 2025

Kota Tua, Saksi Sejarah Begitu Kuat dan Berkuasanya VOC di Nusantara

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

Lognews201.com, Jakarta-Kota Jakarta seperti sekarang ini di tahun 2022, tentunya memiliki historis, nama Jakarta sendiri juga tidak berdiri sendiri, ada beberapa fase hingga tercipta nama Jakarta.


Diketahui bahwa tercatat dalam dokumen yang tercatat di Meseum Kota Tua, Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
Bahwa Kota Tua Jakarta dulu dikenal dengan nama Kota Tua Batavia, ada di sebuah wilayah Jayakarta, Kiyta Batavia didirikan antara tahun 1527-1619
Berada di dekat pelabuhan Kesultanan Banten yang dikenal dengan Sunda Kalapa, yang memang sejak zaman Kerajaan Sunda pelabuhan itu sudah ada sebagai sarana perdagangan antar pulau di Nusantara.


Dulunya Kota Batavia memiliki luas 139 hektar dengan bangunan lebih kepada gaya Eropa dan Cina dari abad ke-17 hingga abad ke-20. Kota Batavia sendiri dulu.
Tercatat dalam sejarah bahwa pada tahun 1610 datang VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) ke Batavia dan menyerang pelabuhan Sunda Kelapa dan Jayakarta, penyerangan nitu dipimpin Jan Pieterzoon Coon, dan pada tahun 1620, dengan kekuasan dan kekuatan politiknya Mampun membangun kota yang baru, tepat di atas Kota Jayakarta yang hancur dan pada tahun 1950 sudah selesai dibangun.


Saat wartawan Lognews201 mengunjungi zona wisata Kota Tua Jakarta, pada Sabtu (22/10/2022),banyak sekali pengunjung yang datang baik domestik maupun mancanegara, tidak hanya menjadi lokasi wisata tapi juga Kota Tua ini memiliki nilai edukatif dan informatif yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan generasi masa kini maupun masa depan.


Terlebih banyak potret-potret yang mengisahkan bagaimana dulu Kota Batavia
dipimpin dan dikuasai oleh VOC.


Saat VOC berkuasa di bumi Nusantara diketahui bahwa mereka sengaja datang untuk menguasai dan mengendalikan perdagangan, militer dan politik, hingga namanya menjadi Pemerintah Hindia Belanda lalu berubah namanya menjadi Batavia sejak tahun 1621 hingga tahun 1942 sampai akhirnya Jepang datang dan menaklukkan mereka dan merubah nama Batavia jadi Jakarta hingga saat ini.


Salah satu pengunjung, Zalwa salah satu Mahasiswa UNJ mengatakan bahwa dirinya bersama dengan rekan-rekannya datang ke Kota Tua karena mendapat tugas dari kampusnya.


Zalwa mengatakan bahwa selain dirinya bisa melaksanakan tugas kampus, menurut dia sebagai generasi muda harus tahu sejarah dan mengetahui bagaimana kondisi negeri ini khususnya Jakarta sebelu masa kemerdekaan.
Dirinya berharap para generasi muda untuk tidak mudah melupakan sejarah karena hari ini kita seperti ini karena hasil sebuah kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pendahulu.


Dalam kunjungannya, wartawan lognews201, baru beberapa langkah memasuki Kota Tua, melihat sekeliling area ternyata sangat khas sekali berbau Eropa. dari peninggalan peninggalan yang masih ada dan terawat , yaitu seperti bentuk bangunan, ruang rapat para bangsawan dan juga ruang makan dan sebagainya.


Sementara masih disekitar tempat yang sama kita juga bisa temui ruang tahanan bawah tanah yang sempit dan tinggi yang tidak sampai dua meter, konon itu adalah ruang tahanan bagi para pemberontak menurut versi VOC, seperti Pahlawan dari D.I Aceh Cut Nyak Dien pernah ditahan selama sembilan bulan disana.


Selain sebagai museum, Kota Tua adalah salah satu destinasi wisata pilihan yang terkenal di Jakarta, di tempat ini kita temui berbagai hiburan seperti penyewaan sepeda untuk mengitari Kota Tua, ada beraneka ragam pertunjukan seperti restoran atau rumah makan juga aneka jajanan, ada yang unik saat di lokasi ada pertunjukan pantomim, pertunjukan patung hidup dengan penampilan bak patriot di jaman sebelum kemerdekaan dan model wanita dengan penampilan none Belanda, terlihat bahwa museum ini memilki peluang ekonomi bagi warga sekitar yang ingin mengais rejeki. (Dunkz/Amr-Untuk Indonesia)