الأربعاء، 17 كانون1/ديسمبر 2025

STRATEGI AKHIR PASANGAN "AMIN"

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

 Oleh : H. Adlan Daie

Analis politik elektoral dan sosial keagamaan.
 
Strategi akhir pasangan "AMIN" di sisa waktu hingga hari "H" pencoblosan 14 Pebruari 2024 tidak penting  "menyibukkan" diri merespon politik "zig zag" sejumlah elite PBNU .
 
Tentu bertarung pada level kekuatan logistik pasangan "AMIN" tidak akan berdaya karena yang dihadapi bukan Prabowo Gibran melainkan Oligarkhi politik Jokowi yang berkelindan dengan raksasa oligarkhi ekonomi di belakangnya
 
Karena itu strategi akhir untuk melapangkan jalan pasangan "AMIN" menang minimal masuk putaran kedua:
 
Pertama "memblokade" basis basis elektoral "santri" baik "santri" tradisional PKB) maupun "santri modernis" (PKS) sebagai kekuatan penting elektoral pasangan "AMIN".
 
Basis pemilih pasangan AMIN di level pemilih "santri" ini relatif sangat kokoh selain rumpun pemilih kritis pro "penyelamatan demokrasi".
 
Pemilih santri sulit digerus bahkan oleh permainan politik elite PBNU sekalipun kecuali berpengaruh sedikit sekali atau dalam istilah KH Imam Jazuli, penasehat Timnas "AMIN" manuver PBNU hanya berdampak "nol nol koma" (PR, edisi 21/1/2024).
 
Pemilih "santri" berbeda dengan "pemilih NU" - tanpa penetrasi PBNU pun memang "pemilih NU" bersifat "floating mass, mudah "digarap"  tanpa harus "berbaju ormas" (baca tulisan penulis "Faktor pemilih NU", logenews, 26/9/2023).
 
Kedua "mangkraknya" trend elektoral Prabowo Gibran meskipun masih tertinggi di level 42%, bukan karena perlawanan paslon AMIN tapi makin kuatnya gerakan sipil dan mahasiswa "tolak" kecurangan pemilu dan praktek dinasti politik .
 
Inilah momentum politik untuk terus dijaga..Harian "kompas", harian paling berpengaruh dalam dinamika politik nasional selama ini bagian "branding" politik Jokowi mulai berani menurunkan "headline" bahaya politik dinasti dan potensi kecurangan pemilu.
 
Karena itu menarasikan kuat kuat di ruang publik bahaya politik dinasti dan potensi kecurangan bagi proses kehidupan berbangsa dan bernegara  selain dapat "mengunci" trend elektoral Prabowo Gibran juga memperluas basis elektoral pasangan AMIN di level pemilih "milenial" dan generasi "Z".
 
Makin banyak pemilih yang "tahu" tentang politik dinasti dan potensi kecurangan pemilu menurut trend data survey "SMRC" (Desember 2023) makin luas kemungkinan pemilih tidak memilih Paslon Prabowo Gibran.
 
 Itulah dua pilihan strategi akhir bagi pasangan AMIN dalam memenangkan kontestasi pilpres 2024 dalam konstruksi diletakkan dalam arus momentum yang digerakkan masyarakat sipil dan gerakan mahasiswa dalam gerakan "penyelamatan demokrasi". 
 
Wassalam