PEMILU
الثلاثاء، 03 حزيران/يونيو 2025

Aplikator Menilai Potongan Komisi dari 20% ke 10% bisa mengurangi pendapatan Pengemudi Ojek Online

تقييم المستخدم: 2 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta, sejak pukul 13.00 WIB, 20/5/25. Mereka berunjuk rasa menuntut penurunan potongan biaya dari pihak aplikator yang dianggap terlalu tinggi.

Mereka mengangap pihak aplikator tidak memikirkan biaya perawatan kendaraan yang nilainya tidak sebanding dengan pendapatannya.

Sementara itu, dalam diskusi bersama Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandi sejumlah aplikator menolak tuntutan menurunkan potongan aplikasi dari 20 persen menjadi 10 persen. Pihak Grab menyatakan bahwa potongan tersebut sudah sesuai dengan perhitungan operasional dan diperlukan demi keberlanjutan layanan

Aplikator beralasan bahwa potongan komisi sebesar 20% selama ini digunakan sepenuhnya untuk mendukung promo pelanggan dan investasi dalam peningkatan layanan. Mereka meyakini bahwa jika potongan komisi diturunkan menjadi 10%, justru pendapatan bersih para pengemudi bisa menurun.

Catherine Hendra Sutjahyo, Direktur GOTO, menjelaskan, “Kalau misalnya potongan komisi ini diturunkan dari 20% ke 10%, mungkin secara kasat mata pendapatan per transaksi terlihat naik. Namun, pengali jumlah transaksi yang didapatkan bisa berkurang. Itu yang kami khawatirkan.”

Ia menambahkan, berdasarkan berbagai percobaan dan pengalaman, pengali transaksi cenderung menurun lebih tajam dibandingkan kenaikan pendapatan per transaksi. Akibatnya, pendapatan akhir atau take home pay pengemudi bisa lebih rendah dari sebelumnya.

Penolakan dari aplikator ini bertepatan dengan aksi unjuk rasa yang digelar oleh ribuan pengemudi ojek online di berbagai daerah di Indonesia. Para pengemudi menuntut agar aplikator mengurangi potongan komisi yang dianggap memberatkan mereka dan mengancam kesejahteraan.

Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandi, menyatakan bahwa pemerintah akan terus memfasilitasi dialog antara aplikator dan mitra pengemudi agar tercapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak. (Amri-untuk Indonesia)