lognews.co.id - Kini dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin luas, siapa saja kini bisa mulai berinvestasi termasuk anak muda dan masyarakat di daerah. Sayangnya, pemahaman tentang investasi di tengah masyarakat masih sering disalahartikan atau bahkan diabaikan.
Banyak orang berpikir bahwa investasi harus dimulai dengan modal besar. Padahal, saat ini sudah banyak instrumen investasi yang bisa dimulai hanya dengan Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Dari reksa dana, emas digital, hingga saham, semua bisa diakses melalui aplikasi terpercaya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi berbeda dengan menabung. Menabung memang penting, tapi nilainya bisa tergerus inflasi. Sementara itu, investasi memberi potensi pertumbuhan nilai dalam jangka panjang. Uang yang disimpan bukan hanya diam, tapi bekerja dan bertumbuh. Namun, sebelum memulai, penting bagi masyarakat memahami prinsip dasar investasi yang sehat:
Pahami Tujuan Investasi
Jangan asal ikut-ikutan. Tentukan tujuan yang jelas: apakah untuk pendidikan anak, dana pensiun, membeli rumah, atau sekadar menambah penghasilan di masa depan.
Kenali Profil Risiko Diri Sendiri
Setiap orang punya tingkat kenyamanan berbeda dalam mengambil risiko. Ada yang cocok di saham, ada yang lebih nyaman di emas atau deposito. Jangan memaksakan diri pada instrumen yang membuat stres.
Hindari Investasi Bodong
Selalu cek legalitas platform atau penawaran investasi. Pastikan terdaftar di OJK dan jangan tergoda iming-iming “untung besar dalam waktu cepat.” Prinsipnya, jika terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan, maka patut dicurigai.
Mulai dari yang Kecil, Konsisten Lebih Penting
Tidak perlu menunggu kaya untuk mulai investasi. Yang penting adalah membiasakan diri menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan secara rutin.
Terus Belajar dan Perbarui Informasi
Dunia investasi dinamis. Selalu ikuti perkembangan melalui sumber yang kredibel, seminar daring, atau diskusi keuangan. Investasi terbaik adalah investasi pada pengetahuan terlebih dahulu.
Dalam jangka panjang, investasi bukan hanya soal uang, tetapi soal ketahanan ekonomi keluarga. Masyarakat Indramayu yang melek investasi akan lebih siap menghadapi kebutuhan tak terduga, inflasi, hingga peluang usaha. Apalagi dengan mulai banyaknya pelaku UMKM lokal yang juga ingin mengembangkan modal dan menata keuangan lebih sehat.
Investasi bukan soal cepat kaya, tapi soal cerdas menyiapkan masa depan dan hafus dimulai saat ini juga. (sahil untuk Indonesia)


