lognews.co.id - Peluang dan tantangan muslimah pengusaha menuju Indonesia Emas 2045 menjadi bahasan Musyawarah Nasional Alisa "Khadijah" Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), di Semarang.
Munas yang berlangsung di Semarang, 29-31 Juli 2025, itu diikuti wakil kota/kabupaten dari seluruh Indonesia.

Kegiatan diawali sesi upgrading yang dipimpin oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Poppy Rufaidah. Poppy membahas pentingnya membangun citra organisasi yang kuat dan kompak.
“Konsumen hanya dapat mengingat tiga kata kunci, sehingga Alisa "Khadijah" ICMI perlu memperkuat branding-nya agar lebih dikenal luas,” katanya.
Poppy juga membahas pentingnya transformasi digital dalam bisnis. “Banyak anak muda yang sukses menjadi afiliator dan mendapatkan keuntungan besar hanya dengan mempromosikan brand tertentu,” katanya.
Ketua Umum ICMI yang juga IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi, menyampaikan bahwa kreativitas dan inovasi sangat penting untuk bertahan pada masa depan.
“Kemampuan berimajinasi, kreativitas, dan pembelajaran adalah kunci untuk membuat organisasi lebih survive,” tandasnya.

Bahasan Lainnya
Ada beberapa topik yang dibahas dalam kegiatan ini. Antara lain “Membangun Citra Organisasi”. Dalam topik ini dibahasa pentingnya membangun citra organisasi yang kuat dan kompak untuk meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat.
Tapik berkutnya “Transformasi Digital”. Secara spesifik dalam topik ini dibahas tentang peran transformasi digital dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.
Selain itu, “Kreativitas dan Inovasi”. Topik ini membahasa pentingnya kreativitas dan inovasi dalam menghadapi perubahan zaman dan meningkatkan daya saing.
Ada pula “Peluang dan Tantangan Muslimah Pengusaha” yang menyoal peluang dan tantangan yang dihadapi oleh muslimah pengusaha di Indonesia dan bagaimana mengatasinya.

Perluasan Jejaring UMKM Muslimah
Nur Fateah, M.A., dosen Kewirausahaan Pendidikan Bahasa Jawa FBS Unnes sekaligus anggota Alisa "Khadijah" ICMI Kota Semarang yang hadir dalam acara itu mengungkapkan, munas sekaligus sebagai silaturahmi dan perluasan jejaring UMKM muslimah di Indonesia.
Beberapa wakil UMKM yang digerakan oleh muslimah menggelar bazar pada munas tersebut. Kegiatan ini menjadi sarana UMKM mengenalkan produk-produk mereka dan membuka jejaring yang lebih luas.
Berbagai produk dipamerkan, termasuk produk binaan Alisa "Khadijah" dari berbagai provinsi.
“Kegiatan seperti ini akan mampu mendobrak kemajuan UMKM untuk terus berinovasi dan mengenalkan produknya ke penjuru Tanah Air,” ungkap Nur Fateah. (Amri-untuk Indonesia)


