السبت، 13 كانون1/ديسمبر 2025

Modernisasi Pendidikan: Menjaga Tradisi, Mewujudkan Peradaban

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

Oleh : Muhammad Rizki Farrel Prastito Bin Arry Eko Prastito (Kelas XII MIPA 02 / Jakarta Selatan)

lognews.co.id - Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Dalam melaksanakan pengabdian kepada Allah, pendidikan menjadi pelita yang tak padam di tengah arus zaman yang deras. Pendidikan merupakan jawaban bila kita menghendaki perjalanan pembangunan dan tujuan serta cita-cita negara akan terwujud.

Dalam Surah Al-‘Alaq ayat 1–5 disebutkan yang artinya:

 “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Ayat pertama yang turun ini bukan perintah untuk berperang, bukan pula untuk berdagang, tapi perintah untuk membaca, menuntut ilmu, dan memahami dunia. Kita diperintahkan untuk belajar, yang dapat dimaknai bahwa pendidikan adalah sarananya.

Dan di sinilah pendidikan, dari dahulu, masa kini, dan masa yang akan datang mempunyai peran yang amat penting sebagai lembaga berkumpulnya manusia terdidik yang melahirkan ilmu, adab, dan pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Zaman terus bergerak, dunia berubah begitu cepat. Pada masa perjuangan kemerdekaan pemuda bangsa Indonesia yang melakukan perlawanan kepada penjajah adalah kaum terpelajar, pemuda terdidik. 

Mereka cerdas dan berani memberikan ide, bahkan sumbang saran untuk kemerdekaan bangsa, berjuang tidak menggunakan senjata tajam, namun menggukan otak, kecerdasan, dan kepandaiannya.

 Dalam Al-Quran Surah Ar-Ra’d ayat 11 disebutkan:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Marilah kita berupaya, bergerak, dan bekerja bersama mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara belajar, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengikuti perkembangan zaman baik ilmu pengetahuan dan teknologi kini dan yang akan datang demi kesejahteraan bersama.

Pendidikan adalah sarana mencerdaskan kehidupan bangsa, karena bangsa yang cerdas akan paham jati dirinya, dan bagaimana ia membangun bangsanya. Pendidikan merupakan jalan utama untuk peningkatan pemberdayaan sumber daya manusia dan mewujudkan peradaban dengan menanam kesadaran dan menumbuhkan kemanusiaan.

Jika kita bodoh, maka akan menjadi santapan dan diperdayakan oleh masyarakat yang pandai. Pengalaman pahit bangsa Indonesia dijajah bangsa lain berawal dari kebodohan bangsa Indonesia saat itu. Tentunya kita tidak ingin hal itu terulang kembali.

 Kita harus maju dengan mengembangkan pendidikan dalam segala aspeknya, dari hal kecil sampai dengan hal terbesar yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Ma'had Al-Zaytun adalah lembaga pusat pendidikan yang hadir dan mendidik anak bangsa agara memiliki akidah kokoh kuat kepada Allah dan syariatNya menyatu dalam tauhid, dengan mengembangkan berbagai keterampilan guna mencapai kebahagiaan duniawi dan ukrowi. 

Manusia sehat, cerdas, dan manusiawi lahir tanpa meninggalkan spirit pesantren, karena dengan kehidupan berasrama: pola pikir, semangat belajar, kebersamaan, toleransi, cinta damai, keberanian untuk beradaptasi, maju dalam berkiprah, tetap dilakukan tanpa kehilangan jati diri sebagai manusia beriman dalam mewujudkan peradaban.

Modernisasi pesantren bukan proyek gaya hidup, tapi amanah peradaban. Modernisasi pesantren adalah mengkombinasikan nilai-nilai ilahiah dengan inovasi dunia modern.

Kehidupan berasrama harus melahirkan generasi yang bukan hanya saleh di mihrab, di masjid, tapi juga cerdas di laboratorium, piawai di lahan, cerdas mengelola pertanian, bahkan tangguh di laut, menguasai teknologi digital, namun tetap dalam bingkai akhlak karimah.

Kita mendoa kepada Allah, agar upaya nyata kita hari ini mendapat dukungan semua pihak sehingga melahirkan dan mewujudkan peradaban dengan pohon-pohon ilmu yang rindang, memberi teduh bagi umat, dan buahnya akan dinikmati oleh generasi hari ini dan yang akan datang.