PEMILU
Saturday, 07 June 2025

"Robert Francis Prevost Jadi Paus Leo XIV, Pemimpin Katolik Amerika Pertama dengan Pesan Persatuan

User Rating: 1 / 5

Star ActiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Vatikan – Robert Francis Prevost, 69 tahun terpilih sebagai Paus ke-267 dengan nama Paus Leo XIV menjadi Paus pertama asal Amerika Serikat dan juga Paus pertama dari Ordo Santo Agustinus. (8/5/’25)

Melalui proses konklaf melibatkan 133 kardinal elector dan empat putaran pemungutan suara selama dua hari konklaf di Kapel Sistina, hingga akhirnya sekitar pukul 18.00 waktu setempat muncul asap putih yang menandakan terpilihnya Paus dan disambut sorak sorai dan tepuk tangan dari sekitar 15.000 umat yang hadir.

Pemilihan Paus Leo XIV seusai wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Pengumuman dan sambutan Paus Leo XIV berlangsung di Basilika Santo Petrus, Vatikan, lokasi pusat Gereja Katolik dunia, dihadapan ribuan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Kamis 8/5/’25 sore waktu setempat.

Tokoh yang dikenal sebagai pelopor doktrin sosial modern Gereja Katolik memilih nama Paus Leo XIV sebagai penghormatan kepada Paus Leo XIII.

Dalam pidato pertamanya, Paus Leo XIV menyapa umat dengan kalimat, “Damai sejahtera bagi kamu semua,” dan mengajak seluruh umat untuk membangun gereja misionaris yang terbuka dan penuh kasih.

Paus baru ini dianggap akan melanjutkan reformasi dan keberpihakan sosial yang diinisiasi pendahulunya, termasuk perhatian pada lingkungan, kaum miskin, dan migran. Namun, ia juga diperkirakan akan mengambil pendekatan yang berbeda dalam beberapa isu pastoral.

Lahir di Chicago pada 14 September 1955 dari pasangan Louis Marius Prevost (keturunan Prancis dan Italia) dan Mildred Martínez (keturunan Spanyol),

menempuh pendidikan teologi dan hukum kanon di Roma dan menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Peru dan resmi ditahbiskan sebagai imam pada Juni 1982.

Pria yang mempelajari matematika, filsafat, dan teologi itu menjalani sebagian besar karirnya sebagai misionaris di Peru.

Prevost bahkan memiliki kewarganegaraan Peru, karena perhatiannya yang besar terhadap kaum terpinggirkan dan migran di negara Amerika Latin tersebut.

Prevost bergabung dengan misi Agustinian di Peru pada 1985 dan menjabat sebagai kanselir Prelatur Teritorial Chulucanas dari 1985 hingga 1986.

Pada 1987 hingga 1988, ia bertugas di Amerika Serikat sebagai pastor panggilan dan direktur misi untuk Provinsi Agustinian Chicago sebelum kembali ke Peru, di mana dia menghabiskan sepuluh tahun hidupnya untuk memimpin seminari Agustinian di Trujillo,

Setelah terpilih, Paus Leo XIV menjalani tradisi “Ruang Air Mata” untuk mempersiapkan diri, memilih jubah kepausan, dan membaca bagian Injil yang menegaskan tugasnya sebagai penerus Santo Petrus. Ia kemudian muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan berkat Urbi et Orbi, menandai resmi dimulainya masa kepausannya.

Paus Leo XIV membawa moto episkopal “In Illo uno unum” yang berarti “Dalam Kristus yang satu, kita adalah satu,” menegaskan pesan persatuan dan dialog yang menjadi inti kepemimpinannya. Dengan latar belakang pelayanan panjang di Amerika Latin dan Amerika Utara, Paus baru ini diharapkan mampu menjadi jembatan bagi umat Katolik di seluruh dunia, yang kini berjumlah sekitar 1,4 miliar jiwa.

Pemilihan Paus Leo XIV menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik, dengan harapan besar untuk perdamaian, kemanusiaan, dan keberlanjutan sosial di era global yang penuh tantangan. (Amri-untuk Indonesia)