lognews.co.id – Sebuah jet tempur F-2A milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) jatuh di Laut Pasifik lepas pantai timur Jepang pada Kamis (7/8/2025), saat menjalani latihan rutin. Insiden terjadi di wilayah perairan Prefektur Ibaraki, sekitar pukul 12.35 waktu setempat.
Dalam keterangan resminya, JASDF menyatakan bahwa sang pilot, yang berusia 30-an tahun, berhasil melontarkan diri sebelum pesawat menghantam permukaan laut. Pilot itu diterbangkan dari Pangkalan Udara Hyakuri sekitar pukul 11.45 dan saat insiden terjadi, ia tengah terbang bersama satu unit F-2A lainnya.
Pilot sempat melaporkan adanya gangguan teknis saat berada sekitar 150 kilometer timur laut dari pangkalan. Puing-puing dari badan pesawat telah ditemukan, dan otoritas memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi pada kapal atau objek lain di wilayah perairan sekitar.
Sebagai langkah lanjutan, JASDF memutuskan untuk menghentikan sementara operasional seluruh armada F-2, kecuali untuk misi darurat seperti pelanggaran wilayah udara.
Insiden ini menambah daftar kecelakaan yang melibatkan pesawat militer Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei 2025, dua penerbang JASDF meninggal dalam kecelakaan pesawat latih T-4 yang jatuh ke waduk di Prefektur Aichi.
Kepala Staf ASDF Takehiro Morita dalam konferensi pers di Tokyo menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan berjanji akan mengusut penyebab insiden secara menyeluruh.
Profil Jet Tempur F-2A
Jet tempur F-2A merupakan pesawat multiperan hasil kolaborasi antara Mitsubishi Heavy Industries (Jepang) dan Lockheed Martin (AS). Pesawat ini dikembangkan secara khusus untuk kebutuhan JASDF dan melakukan penerbangan perdana pada 7 Oktober 1995.
F-2A berbasis dari desain F-16C Block 40 buatan Amerika Serikat, namun hadir dengan ukuran lebih besar dan sejumlah perbedaan struktural. Produksi dimulai pada 1996, dan jet pertama resmi bertugas pada tahun 2000. (sahil untuk Indonesia)


