lognews.co.id, Semarang - Rakornas PAN 2023 yang digelar 26-27 Februari dihadiri Presiden Joko WIdodo yang tidak lagi mengabsen nama nama calon Presiden.
“Biasanya awal awal sambutan seperti ini disemua partai saya absen capres cawapres tapi pagihari ini saya tidak akan mengABSEN capres cawaprew. Karena calonnya yang hadir sedikit, gak usah diabsen semua udah tahu siapa” disambut tepuk tangan dan riuh tertawa para hadirin. di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023).
Jokowi menyampaikan bahwa dirinya kaget dengan perolehan PAN di Jawa Tengah.
“ya saya kaget di Jawa Tengah ini urutannya ke-29 tadi Bapak ketua menyampaikan tadinya di Jawa Tengah selalu mendapatkan delapan, delapan, dan delapan, tapi di tahun 2019 tidak mendapatkan sama sekali”
Menurut Jokowi, pemilihan tempat Rakornas merupakan strategi PAN mendekati Ganjar.
"Tadi malam saya bertanya-tanya ini kenapa Rakornas pemenangan PAN di Jateng, jawabannya saya sudah punya, strateginya ini mendekati Pak Ganjar, mendekati bupati, wali kota selain basisnya ketua PWM, Ketua PWM Jawa Tengah.” Ujar Jokowi.
Selain memuji langkah PAN, Jokowi mengingatkan untuk pandai memilih koalisi.
“Jadi memang dipolitik kerja sama memang wajib, jangan justru politik itu memecah belah kita, sehingga kerjasama itu penting, koalisi itu penting, jangan salah memilih koalisi. Yang paling penting perkuat kerjasama kebangsaan kita tetap terjaga, persatuan kita tetap terjaga” pungkasnya.
Menutup sambutannya Jokowi lalu membuka acara yang dihadiri sekitar 2.400 peserta beragendakan workshop politik serta konsolidasi persiapan Partai dalam menghadapi Pemilu 2024, serta rencana dukungan kepada sejumlah kandidat bakal Capres dan Cawapres yang diusung PAN pada Pilpres 2024.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada hari ini secara resmi yang saya buka rapat koordinasi nasional pemenang pemilu Partai Amanat Nasional”
Sebagai simbolis acara dibuka dengan pembunyian Gong oleh ketua umum PAN, wakil ketua umum MPR RI, Menteri Sekretaris Negara, Menteri BUMN, Gubernur Jawa Tengah, Sekretaris Jenderal PAN, bendahara umum PAN, Ketua Fraksi PAN, DPR dan MPR RI.
Sementara itu, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dalam sambutannya menganalogikan partai sebagai tokoh pewayangan Werkudara yang siap perang. Maka PAN siap perang, namun dalam dukungan tetap ada panglima tertinggi. (Amr-untuk Indonesia)


