lognews.co.id, Kejadian berulang, kini kilang minyak kembai meledak di area PT Pertamina Refenery Unit (RU) II Kota Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023).
Sebelumnya kejadian kilang minyak meledak sudah terjadi di daerah ;
1. Balongan, 29 Mar 2021
2. Cilacap, 11 Juni 2021
3. Cilacap, 13 Nov 2021
4. Balikpapan, 4 Mar 2022
5. Balikpapan, 15 Mei 2022
6. Plumpang, 3 Mar 2023
7. Dumai, 16 Februari 201
8. Dumai, 1 April 2023
Area Manager Communication, Relations, & CSRPT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) RU Dumai Agustiawan mengatakan seluruh korban sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.
"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan dalam keterangan resmi, Minggu (2/4).
Api terlihat dari unit terbakarnya kompresor make up gas di Unit 2 11 HCU Area Unit Unibon/Kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai dan mengakibatkan lima orang pekerja terluka, pada Sabtu, 1 April 2023, pukul 22.44 WIB.
Saat ini Tim Keadaan Darurat Pertamina juga telah berhasil mengatasi kejadian di area gas compressor Kilang Dumai, dan telah dapat dikendalikan pada Sabtu malam sekitar pukul 22.54 WIB.
Kini Polri mencari penyebab dugaan ledakan di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Dumai, Riau, yang terjadi Sabtu (1/4)
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengatakan, penyidik Polri terlebih dahulu mendalami informasi terkait kejadian tersebut, apa bila ada dugaan kelalaian maka dilakukan penyelidikan sesuai protap seperti yang dilakukan di Dipo Plumpang, Jakarta Utara.
"Kami pastikan informasinya dan bila benar, protap seperti tempat kejadian perkara di Plumpang akan kami laksanakan (penyelidikan)," kata Sandi di Jakarta, Minggu (4/3/2023).
Menurut jenderal bintang dua itu, Bareskrim Polri akan menurunkan penyidikan dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk menyelidiki peristiwa ledakan tersebut.
"Bila benar protapnya seperti di TKP Plumpang akan dilaksanakan (turunkan tim penyidik dan Puslabfor)," kata Sandi. (Amr-untuk Indonesia)
