lognews.co.id, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sedang menunggu keputusan dari asosiasi perusahaan swasta soal kesediaan bekerja dari rumah (work from home/WFH) saat KTT Ke-43 ASEAN di DKI Jakarta pada 5-7 September 2023.
Heru menjelaskan penerapan WFH selama kegiatan KTT ke-43 ASEAN untuk pihak swasta sejauh ini hanya sebatas imbauan, pihaknya tidak bisa memaksakan sektor swasta untuk wajib menerapkan WFH.
Rencananya penerapan WFH selama KTT ASEAN hanya kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan kapasitas 75 persen , sedangkan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hanya diterapkan sekolah di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
"Pemberlakuan WFH dan PJJ penting karena akan ada 29 jalur yang buka tutup sehingga tidak nyaman nanti bagi warga yang akan melakukan aktivitas pada 4-7 September," jelas Heru.
Heru Budi, telah mengumpulkan sejumlah asosiasi pengusaha di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (24/08/2024).
"Saya tidak minta untuk mereka WFH karena berbagai kegiatan ekonomi yang ukurannya adalah mereka sendiri yang tahu," kata Heru.
Hari ini (24/08/2023),Indonesia khusunya Jakarta, mendapat skor 118 Indeks Kualitas Udara (AQI), angka (101-150) dinilai tidak sehat bagi kelompok sensitif, angka tersebut menjadikan Indonesia mendapat perigkat ke 6 dari, Dubai, Uni Emirat Arab (162), Doha Qatar (158), Lahore Pakistan (152), Dhaka Bangladesh (124), Sao Paulo Brazil (128), Indonesia, Jakarta (118), lebih buruk dari negara tetangga seperti Malaysia (80), dan peringkat terbaik adalah Melbourne, Australia (8). (Amr-untuk Indonesia)


