Friday, 19 December 2025

Sekolah Rakyat Jadi Jembatan Putus Rantai Kemiskinan, Wamen Sos Tekankan Peran Kepala Sekolah

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id – Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menekankan pentingnya membangun sistem pendidikan yang baik di Sekolah Rakyat sebagai sarana pemutus rantai kemiskinan. Hal ini disampaikannya saat menutup retret Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat tahap IC di Pusdiklatbangprof, Margaguna, Jakarta, Rabu (21/8/2025).

Peran Kepala Sekolah
Menurut Agus, kepala sekolah memegang peran sentral dalam membentuk budaya dan sistem pendidikan di Sekolah Rakyat. “Tugas kepala sekolah adalah memimpin perubahan perilaku, membangun karakter, serta menanamkan kedisiplinan dan nilai-nilai kepemimpinan. Semua itu harus berjalan dalam sebuah sistem yang baik supaya Sekolah Rakyat akan benar-benar menjadi pelopor pemutus rantai kemiskinan melalui pendidikan," ujarnya.

Tiga Bentuk Sekolah di Indonesia Agus menyebut, ke depan Indonesia akan memiliki tiga bentuk sekolah, yaitu:

  • Sekolah formal dari SD hingga SMA,
  • Sekolah unggulan Garuda, dan
  • Sekolah Rakyat khusus bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Bagi kepala sekolah maupun guru yang sebelumnya berpengalaman di sekolah formal, Agus menekankan pentingnya perubahan cara pikir serta pendekatan mengajar. "Di Sekolah Rakyat, tidak cukup hanya dengan pendekatan kolektif, tetapi juga harus ada pendekatan individual sesuai latar belakang setiap anak," tegasnya.

Harapan untuk Anak Miskin
Selain membangun sistem dan lingkungan pendidikan yang baik, Agus juga berpesan agar Sekolah Rakyat benar-benar menjadi sarana untuk mengembalikan harapan bagi anak-anak yang kehilangan kesempatan pendidikan. "Kalau orang tuanya miskin, anaknya tidak boleh miskin. Mari kita jadikan Sekolah Rakyat sebagai jembatan bagi anak-anak miskin untuk menggapai cita-cita, dan sebagai jalan bagi orang tua untuk memiliki kembali harapan," pungkasnya.

Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah
Acara penutupan retret ini dihadiri oleh 55 Kepala Sekolah secara langsung serta 970 guru melalui aplikasi Zoom. Kegiatan dilaksanakan selama empat hari, pada 18–21 Agustus 2025, dengan materi meliputi penguatan konsep Sekolah Rakyat, pendidikan karakter, serta kedisiplinan. (Sahil untuk Indonesia)