lognews.co.id, Melakukan penelitian oleh Khelga Lesnikova dari Rusia, sebagai Eksekutif member Bridge Club Professionals Network (BCPN) memilih Ma’had Al Zaytun untuk studi banding dan diskusi terkait penelitian tentang Pendidikan Budaya Perdamaian dan Toleransi yang diajarkan di institusi pendidikan, (7/3/2023).
BCPN, merupakan divisi dari Bridge Club International Organization, sebuah organisasi alumni merupakan kelanjutan dari The Asian-Pacific Children’s Convention in Fukuoka (APCC), yang melakukan kegiatan pertukaran pelajar dari berbagai negara, yang dilaksanakan setiap tahunnya di Fukuoka, Jepang. Dan untuk Tahun ini adalah tahun penyelenggaraan ke-35 APCC; dan Bridge Club International Organization yang telah memiliki lebih dari 15.000 anggota yang tersebar di 55 negara.
Topik penelitian yang dilakukan adalah “Development of the ideas of peace, co-existence, and tolerance through education (Pengembangan toleransi dan perdamaian melalui pendidikan)”
Nantinya penelitian ini dapat menyimpulkan suatu alternatif dan cara yang lebih efektif dalam mendidik toleransi dan perdamaian melalui sistem pendidikan, sehingga menularkan semangat yang sama ke seluruh Bridge Club di Negara anggota, bagaimana nilai tersebut diadopsi dalam institusi pendidikan.
Dipilihnya Alzaytun terutama karena adanya kesamaan dari apa yang diajarkan dari “omoiyari spirit”.
“Al Zaytun dipilih karena kesamaan visi dari APCC yaitu menciptakan toleransi dan perdamaian dengan menanamkan omoiyari spirit (saling pengertian dan saling menghargai), melalui kegiatan yang memberikan kesempatan kepada anak-anak usia 11 tahun dari berbagai bangsa dan latar belakang budaya untuk saling mengenal” ujar ketua umum Bridge Club Professionals Network, Arief Adinoto.
Riset yang diketuai oleh Khelga merupakan riset perdana dengan kunjungan Al Zaytun sebagai yang pertama dikunjungi, selanjutnya akan mencari sekolah lainnya dalam mengembangkan riset yang dijalaninya.
“Sekolah ini moderat dan sesuai dengan bahan penelitian kami, selanjutnya akan mencari sekolah lain untuk mendapatkan dua konklusi mengenai penelitian ini”
Khelga mengucapkan terimakasihnya kepada Alzaytun dalam mendukung proyek risetnya, karena diberi kesempatan menunjukan budaya yang berbeda, aturan yang berbeda dan cara mereka mengatur dan menerapkan visi misinya. (Amr-untuk Indonesia)


