lognews.co.id, Amando lasabuda putra adalah salah satu dari 1.235 pemenang tahun 2023 yang berhasil terpilih dari total 7.044 proposal penelitian.
Global Fellowship merupakan program riset spesial 3 tahun, dibandingkan dengan European Fellowship yang hanya berdurasi 2 tahun, khusus peneliti Eropa untuk berkolaborasi dengan kampus-kampus terbaik di luar Uni Eropa.
Riset Amando yang bertajuk BRAVO akan meneliti paleo-geography dan transportasi sedimen "source-to-sink" di Laut Barents, di wilayah Arktik.
Putra dari bapak Sa’id lasabuda putra kotamobagu bersaing merebutkan dana riset dengan jumlah total 257 juta Euro atau sekitar Rp 4,2 triliun di kategori Global Fellowship yang hanya dimenangkan oleh 142 peneliti tahun ini.
Latar belakang utama dari penelitiannya adalah belum adanya pemodelan paleogeografi yang secara spesifik membahas rekonstruksi Laut Barents sejak 66 juta tahun yang lalu dan dalam konteks sirkulasi laut dan iklim masa lampau.
“Paleogeografi adalah input penting untuk analis lanjutan di bidang oseanografi dan meteorologi. Tanpa adanya paleogeografi yang kredibel, maka model iklim masa depan pun akan penuh dengan ketidakpastian,” ucapnya
Dilansir dari: media/www.detik.com/Rabu (15/3/2023).
Amando Lasabuda menjadi peneliti asal Indonesia di University of Tromsø, Norwegia yang baru saja dianugerahkan Marie Sklodowska-Curie Actions (MSCA) Postdoctoral Fellowship oleh Badan Riset Eksekutif Eropa di Brussels, Belgia.
Penelitian BRAVO bertujuan untuk menghasilkan model paleogeografi yang reliable dan komprehensif ditinjau dari segi tektonik dan sedimentologi.
Potensi untuk Memproyeksi Iklim Masa Depan Melalui penelitian ini, lelaki kelahiran Jakarta ini berharap dapat memproyeksi iklim masa depan yang berguna terkait pemanasan global saat ini.
Sebab Laut Barents di wilayah Arktik adalah area strategis yang menghubungkan Laut Atlantik dan Laut Arktik, di mana bisa dilakukan pemodelan sirkulasi air laut dan iklim masa lampau.
“Riset BRAVO sendiri sangat bersesuaian dengan strategi Uni Eropa untuk memperkuat posisinya di wilayah Arktik untuk program berkelanjutan dan eksplorasi energi terbarukan,” tutur ilmuwan lulusan S2 University of Bergen dan S3 University of Tromsø, Norwegia tersebut. (Amr-untuk Indonesia)


