Saturday, 13 December 2025

Pesimisme "Rungkad" dan Optimisme Santri di Lembaga Pendidikan Al Zaytun

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

 

lognews.co.id, Indramayu - Peringatan 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia menggoyang menteri dan pejabat di Istana Merdeka Jakarta, yang mendatangkan penyanyi spesial Putri Ariani pemuda berbakat yang berhasil menjadi Finalis Americas's Got Talent 2023.

Disela perhelatan upacara pengibaran bendera, 17 Agustus tersebut, lagu ciptaan Vhicky Tri Prasetyo berjudul "Rungkad" dinyanyikan langsung di depan Presiden Jokowi padahal "Rungkad" punya arti "entek-entekan" (habis-habisan).

Boleh dibilang isi lagu ini penuh dengan kesedihan dan pesimisme karena kata "Rungkad" punya bahasa Sunda, yang memiliki makna hancur atau tumbang. 

Lantas lagu yang menggambarkan perasaan kecewa kepada sang kekasih hati, hingga membuat hati hancur faktanya lagu tersebut dipersembahkan dihari spesial ulang tahun Indonesia .

Sebagai lembaga pendidik dan Kebudayaan toleransi dalam hidup bersama di Komplek Al-Zaytun, pada momen yang sama, disajikan seni tari yang menampilkan tari Ngapote (Tanduk Majeng) - tarian asal Madura, yang bercerita tentang kegembiraan warga menyambut pulangnya para nelayan dari melaut dengan membawa hasil tangkapan ikan yang melimpah.

Tarian massal oleh 125 santri Al-Zaytun yang tergabung dalam Star-Z (Seni Tari Al-Zaytun) - Komite Olahraga dan Seni Ma'had Al-Zaytun (KOSMAZ) adalah para santri tingkat dasar dan menengah, dibawah bimbingan guru/ pelatih tari Dra. Ita Puruhitari.

Lalu makna apa yang bisa diserap dan dipersembahkan untuk Negara Republik Indonesia dihari jadinya ke 78 dari para santri terpelajar dan lembaga Al Zaytun sebagai induk pendidikan generasi yang lebih baik.

Apa yang dilakukan di Al-Zaytun adalah hasil dan cerminan didikan Syaykh Al-Zaytun, Prof. Dr. AS. Panji Gumilang, M.P.

Tentu lagu pengiring tarian ini sarat dengan kegembiraan dan optimisme menatap masa depan.

Mari kita bangun Indonesia Raya dengan penuh optimisme, Itulah yang tercermin dari budaya yang dikembangkan dalam memperingati hari kemerdekaan. (Amr/latifweha-untuk Indonesia)