Wednesday, 17 December 2025

Pasukan Pengibar Bendera Pelajar Al-Zaytun, Generasi Tangguh

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh Ali Aminullohl

lognews.co.id, Indonesia - Ahad 17 Agustus 2025 menyimpan sejuta kisah indah khususnya bagi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi bagi momen sakral yang membangkitkan nasionalisme di setiap sudut negeri. Detik-detik pengibaran Sang Merah Putih, yang menjadi puncak upacara, bukan sekadar ritual, melainkan simbol kedaulatan dan harga diri bangsa. Di seluruh penjuru Indonesia, ribuan pelajar berlomba-lomba untuk menjadi bagian dari Paskibra, karena bagi mereka, ini bukan hanya tentang menaikkan bendera, tetapi juga wujud kecintaan tulus kepada Tanah Air.

​Membangun Mimpi dalam Derap Barisan

​Di Ma'had Al-Zaytun, semangat yang sama menggelora. Persiapan untuk mengemban tugas mulia ini bukanlah hal yang instan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang penuh dedikasi. Selama hampir setahun, mulai dari September 2024 hingga Agustus 2025, proses seleksi dan pelatihan berlangsung dengan sangat terstruktur. Awalnya, lebih dari 200 siswa kelas 10, angkatan 23, mengikuti latihan rutin setiap hari Senin, Rabu, dan Kamis. Mereka menempa diri dalam baris-berbaris, membangun fisik, dan mengasah kedisiplinan.

​Perjalanan semakin mengerucut pada akhir Mei 2025, saat para calon Paskibra diuji melalui serangkaian seleksi ketat. Tak hanya fisik dan baris-berbaris, mereka juga harus menunjukkan pemahaman mendalam tentang wawasan Nusantara dan kemampuan seni. Dari ratusan peserta, terpilihlah 96 orang, terdiri dari 50 putra (banin) dan 46 putri (banat), yang dinyatakan layak mengemban tugas mulia ini. Mereka adalah para ksatria dan srikandi terpilih yang siap mengukir sejarah.

​Perjalanan Menuju Puncak Pengabdian

​Setelah terpilih, latihan intensif dimulai pada 1 Juli 2025 di sekitar Gedung Usman bin Affan, lalu berpindah ke Medan Satria Wiratama pada 30 Juli. Menjelang hari-H, tepatnya 14-16 Agustus 2025, intensitas latihan mencapai puncaknya di Palagan Agung. Pagi dan sore hari mereka terus mengulang gerakan, menyatukan setiap langkah dan ayunan tangan, demi sebuah kesempurnaan. Setiap tetes keringat yang jatuh adalah bukti totalitas mereka.

​Momen haru tiba pada malam 16 Agustus 2025. Prosesi Doa Penghantar Paskibra 2025 digelar. Di bawah sinar lampu, mereka berdiri tegak, memancarkan aura keteguhan. Lagu "Indonesia Raya" dan momen mengheningkan cipta menggetarkan jiwa, mengingatkan akan perjuangan para pahlawan. Ikrar Paskibra yang mereka bacakan bukan sekadar janji, melainkan sumpah setia untuk mengabdi. Pesan-pesan inspiratif dari Drs. Purnomo, M.Pd., Ketua Majelis Guru, menjadi bekal berharga yang menguatkan mental dan jiwa mereka sebelum menunaikan tugas pada esok harinya. Beliau berpesan, tugas paskibra bukan sekedar menaikan bendera, tapi menaikan harkat martabat bangsa di atas negara negara bangsa lainnya.

​Epilog: Paskibra kawah candra dimuka kader bangsa.

​Paskibra Al-Zaytun lebih dari sekadar sekelompok pelajar yang bertugas mengibarkan bendera. Mereka adalah kader-kader bangsa yang digembleng untuk menjadi motor penggerak kedisiplinan di setiap lini. Dengan modal keteguhan, kekompakan, kegigihan, dan kecerdasan, mereka selalu hadir di garis terdepan.

IMG 20250820 WA0023

​Proses yang mereka lalui, dari rekrutmen hingga pengukuhan, adalah bukti nyata bahwa pengabdian tidak pernah datang dengan mudah. Di balik setiap langkah tegap dan barisan yang rapi, ada mimpi besar untuk menjadi insan yang berguna bagi bangsa. Mereka telah membuktikan bahwa Paskibra bukan hanya tentang menaikkan bendera, tetapi juga proses kaderisasi yang melahirkan anak-anak bangsa yang handal, siap menghadapi medan apa pun.

​Mereka adalah harapan, yang langkah-langkahnya menggetarkan bumi, dan semangatnya mengobarkan api nasionalisme. Mereka adalah bukti bahwa di balik jiwa-jiwa muda ini, terukir masa depan gemilang bagi Indonesia.