Oleh Ali Aminuloh
Merajut Kebaikan Lewat Penghargaan
Kamis, 21/8/2025, suara riuh pelajar memenuhi Basement Gedung Ali bin Abu Thalib. Sore itu, dari pukul 15.30 hingga 16.30, suasana penuh kehangatan dan kebanggaan menyelimuti acara Apresiasi Pelajar Ma'had Al-Zaytun. Ini bukan sekadar acara seremonial biasa, melainkan sebuah terobosan unik yang digagas oleh Organisasi Pelajar Ma'had Al-Zaytun (OPMAZ) untuk mendorong karakter positif di kalangan santri.
Jika lazimnya ketertiban ditegakkan dengan hukuman, OPMAZ justru memilih jalan yang berbeda. Mereka percaya bahwa mengapresiasi kebaikan jauh lebih efektif daripada menghukum kesalahan. Dengan memberikan penghargaan berupa piagam dan hadiah, mereka ingin menunjukkan bahwa etika tinggi, prestasi akademik, serta sikap ramah dan percaya diri adalah hal-hal yang pantas dirayakan. Tema acara, "Membangun Karakter dan Berakhlak Mulia sebagai Wujud Penghargaan terhadap Kemanusiaan", menjadi landasan yang kuat. Ini adalah sebuah metode dakwah yang menginspirasi, di mana kebaikan disambut dengan kebaikan pula, menumbuhkan semangat kompetisi sehat di antara para pelajar.
Empat Kategori, Satu Tujuan Mulia
Acara ini dihadiri oleh 120 pelajar terpilih, masing-masing 60 dari tingkatan MTS dan MA. Mereka adalah para perwakilan terbaik yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam keseharian. Terdapat empat kategori penghargaan yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang ditanamkan di Ma'had Al-Zaytun:
Good Attitude Student: Mengapresiasi kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, kepedulian sosial, dan semangat kerja sama. Penghargaan ini jatuh kepada Asyraf Khairul Azzam, pelajar kelas 9 dari Banten.
Smart Student: Ditujukan bagi mereka yang unggul dalam akademik, pemikiran kritis, dan kreativitas. Kategori ini dimenangkan oleh Fahri Fahreji, siswa kelas 12 asal Jakarta Timur.
Smiling Face Student: Menganugerahi pelajar dengan ekspresi ceria, sikap ramah, dan kemampuan menebar energi positif. Pemenangnya adalah Cinta Kenia Al Mukti, siswi kelas 11 dari Jawa Timur.
Good Looking Student: Bukan sekadar penampilan fisik, melainkan penghargaan atas rasa percaya diri, kerapihan, dan gaya hidup sehat. Penghargaan ini diraih oleh Muty Nur Fadhilah, siswi kelas 11 dari Jawa Timur.
Penetapan pemenang ini melalui penilaian intensif yang dilakukan oleh OPMAZ, memastikan bahwa setiap penghargaan diberikan kepada mereka yang benar-benar layak.
Penghargaan sebagai Dorongan untuk Berbuat Lebih
Menjelang pengumuman pemenang, suasana semakin hangat dengan sambutan dari Ketua Majelis Guru, Drs. Purnomo, M.Pd. Beliau memberikan apresiasi tinggi kepada OPMAZ yang telah berhasil menyelenggarakan acara yang menginspirasi ini. "Apresiasi bukan hanya sekadar hadiah, melainkan dorongan untuk terus berbuat baik," ujarnya. Acara ini menandai bakti OPMAZ dalam pendidikan, sebuah bukti nyata konsistensi mereka dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan karakter mulia dan akhlak terpuji.
Epilog: Mendorong Menjadi Versi Terbaik dengan Penghargaan
Pendidikan bukanlah sekadar mengisi otak, melainkan juga membentuk hati. Di Ma'had Al-Zaytun, penghargaan menjadi alat untuk mengukir karakter, mendorong setiap pelajar untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Seperti mata air yang tak pernah kering, semangat kebaikan ini terus mengalir, menciptakan gelombang positif yang akan menyebar ke mana pun para santri melangkah. Karena pada akhirnya, nilai-nilai kemanusiaan yang luhur tidak akan pernah pudar, selama ada tangan-tangan yang tulus mengapresiasinya.
