Monday, 15 December 2025

Gelar Lingkar Studi #002, Center for Dharmic Studies Jalin Komitmen Bersama Forum Komunikasi Dosen Bali

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh : Ni Putu Candra Prastya Dewi

lognews.co.id - Forum Komunikasi Dosen (FKD) Provinsi Bali menindaklanjuti MoU (perjanjian kerjasama) dengan Center for Dharmic Studies (CDS) yang telah dilaksanakan pada Jumat, 25/7/2025. 

Bentuk kerjasama ini mulai terlaksana melalui acara Lingkar Studi sesi #002 yang dilaksanakan oleh CDS setiap bulan pada hari Jumat, minggu ketiga. Pada Jumat, 22/8/2025 pelaksanaan kegiatan lingkar studi mengambil topik “Tips Menulis Artikel Ilmiah Tembus Jurnal Bereputasi Tinggi”.

Narasumber yang diundang pada acara tersebut yaitu Dr. Ida Ayu Kartika Maharani, SE., MM. Ia adalah seorang dosen dari Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar yang telah mampu menerbitkan artikel pada jurnal scopus Q1 pada saat penyelesaian disertasi di Universitas Airlangga, sehingga ia mendapatkan keistimewaan untuk tidak mengikuti ujian terbuka. 

Acara tersebut dimoderatori oleh Dr. Dewi Rahayu Aryaningsih, S.Ag., M.Ag. yang merupakan dosen dari Institut Agama Hindu Negeri Gde Puja Mataram. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring via zoom meeting, yang berlangsung selama 2 jam mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WITA. 

Pada pemaparan materi, Maharani menyebutkan bahwa untuk bisa menulis artikel agar bisa diterima pada jurnal internasional bereputasi scopus perlu memperhatikan struktur artikel IMRaD (Introduction, Method, Result, Discussion) dan yang paling dominan penilaiannya pada pendahuluan (Introduction). 

Ia menyatakan bahwa 90% artikel direject (ditolak) karena bagian pendahuluan yang kurang baik. Ia menambahkan bahwa pendahuluan yang baik harus mengandung situasi umum, masalah/fenomena, gap penelitian, cara artikel menjawab masalah, dan kontribusi yang ingin diraih. Kemudian pada bagian result and disccusion (hasil dan pembahasan), selain pentingnya interpretasi data, perlu juga membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang relevan. 

Selain penjelasan mengenai struktur artikel, ia juga mengungkapkan pentingnya novelty (kebaharuan) yang diperoleh dari suatu studi/penelitian. Maharani juga memberikan tips memilih jurnal scopus yaitu memeriksa indeksasi jurnal, evaluasi situs web jurnal, cek reputasi editorial board, tinjau referensi dan kualitas publikasi, dan hati-hati dengan banyaknya populasi penulis Indonesia pada jurnal tersebut. Pada penjelasannya ia tidak bermaksud mengesampingkan penulis Indonesia, namun berdasarkan riset yang telah ia lakukan, maka hal tersebut menjadi salah satu ciri dari jurnal yang kurang aman atau rentan discontinue. Sehingga diusahakan memilih yang lebih banyak penulis dari negara lain.

Maharani menambahkan bahwa sebelum submit artikel pada jurnal internasional bereputasi scopus maka perlu memastikan beberapa hal diantaranya kesesuaian topik/scope artikel dengan jurnal, nilai SJR minimal, Article Processing Charge (biaya publikasi), kesesuaian template jurnal, hasil uji plagiarisme agar di bawah 20%. Selain itu tata bahasa dan gaya penulisan dalam bahasa inggris yang baik perlu diperhatikan. 

Referensi juga menjadi komponen penting agar up to date (5-10 tahun terakhir), semua referensi yang dikutip harus ada di daftar pustaka, memasukkan referensi yang berasal dari jurnal yang dituju, serta kesesuaian format referensi (APA, MLA, Vncouver) yang perlu diperhatikan sesuai jurnal yang akan dituju.

Setelah pemaparan materi yang berlangsung selama 15 menit, sebelum melanjutkan ke diskusi, Maharani ingin memecah kebekuan suasana webinar dengan memberikan kuis. Bagi peserta yang mampu memperoleh 3 besar skor tertinggi maka diberikan e-book gratis yang akan dikirim melalui email. Seluruh peserta sangat antusias dengan kuis yang diberikan. Setelah kuis selesai, dilanjutkan dengan sesi diskusi.

Pada sesi diskusi, beberapa pertanyaan diajukan oleh peserta yang berasal dari akademisi di berbagai kampus. Pertanyaan yang diungkapkan menunjukkan keseriusan peserta dalam mencari wawasan mengenai submit artikel di jurnal bereputasi internasional scopus. Keseriusan peserta dalam berdiskusi membuat waktu tidak terasa hingga pukul 16.00 WITA, sehingga diskusi diakhiri oleh moderator.

Dr. Ni Putu Gatriyani, S.Pd., M.Pd. H. selaku Ketua Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya kerjasama antara FKD Bali dengan Center for Darmic Studies (CDS). “Melalui webinar bertajuk Tips Menulis Artikel Ilmiah Tembus Jurnal Bereputasi Tinggi, kami berkomitmen memberikan ruang pembelajaran yang strategis bagi dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah.” pungkasnya.

Gatriyani menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah konkret FKD Bali dalam mendukung peningkatan kapasitas akademik serta mendorong terciptanya budaya menulis yang kuat. Harapannya, semakin banyak karya ilmiah yang tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga mampu menembus panggung internasional. Ia memiliki keyakinan, dengan sinergi yang terbangun bersama CDS, para akademisi akan semakin termotivasi untuk menghasilkan publikasi bereputasi.

Apresiasi yang sama juga ditunjukkan oleh ketua Center for Darmic Studies (CDS), Prof. Dr. I Nyoman Yoga Segara, S.Ag., M.Hum. “Saya sangat mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara CDS dan FKD Bali dalam menyelenggarakan webinar bertajuk Tips Menulis Artikel Ilmiah Tembus Jurnal Reputasi Tinggi.” Ucap Yoga. Menurutnya kegiatan ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan kapasitas akademik dan kualitas publikasi ilmiah di lingkungan kita.

 “Saya percaya melalui kegiatan semacam ini, akan lahir semakin banyak peneliti dan akademisi yang termotivasi untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas serta berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan,” tegasnya. 

Harapannya, kerjasama CDS dan FKD Bali dapat terus berlanjut dengan menghadirkan program-program inspiratif dan bermanfaat di masa mendatang.