Oleh Abdul Karim dan Ali Aminulloh
Asesmen Nasional, Cermin Mutu Bukan Penentu Kelulusan
lognews.co.id, Indramayu, 28 Agustus 2025 — Suasana Gedung Ali bin Abi Thalib di PKBM Al-Zaytun terasa berbeda selama dua hari berturut-turut, Rabu–Kamis, 27–28 Agustus 2025. Tiga warga belajar Paket B tampak serius mengikuti rangkaian Asesmen Nasional (AN), agenda penting pemerintah untuk memetakan mutu pendidikan
Berbeda dengan Ujian Nasional yang dulu kerap dianggap “penentu nasib”, Asesmen Nasional menitikberatkan pada pemetaan kualitas pembelajaran. “AN bukanlah penentu kelulusan, tetapi sarana evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu layanan pendidikan,” jelas Abdul Karim, Penjab AN PKBM Al-Zaytun
Lebih lanjut Abdul Karim menjelaskan bahwa materi asesmen terbagi dalam dua sesi. Hari pertama diisi dengan Literasi dan Survei Karakter, untuk mengukur kemampuan nalar serta sikap, nilai, dan kebiasaan yang mencerminkan profil pelajar Pancasila. Hari kedua berlanjut dengan Numerasi dan Survei Lingkungan Belajar, yang menguji kemampuan logis sekaligus menggali informasi tentang iklim pembelajaran di lembaga

Komitmen PKBM Al-Zaytun dalam Mengawal Pendidikan
Bagi PKBM Al-Zaytun, suksesnya pelaksanaan AN adalah wujud nyata komitmen mendukung kebijakan pemerintah sekaligus menjaga kualitas pendidikan non-formal. Kepala PKBM, Dr. Ali Aminulloh, S.Ag., M.Pd.I., M.E., menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini
“Alhamdulillah, kegiatan Asesmen Nasional berjalan tertib, lancar, dan sesuai ketentuan. Ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya
Ia juga memberi apresiasi kepada semua pihak, mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, panitia, tutor, operator, hingga pengawas yang bekerja keras memastikan AN berjalan sesuai standar. Tak lupa, penghargaan tinggi diberikan kepada para peserta didik yang mengikuti asesmen dengan jujur dan penuh dedikasi
Pendidikan Non-Formal yang Setara dan Bermakna
Keberhasilan pelaksanaan AN di PKBM Al-Zaytun membuktikan bahwa pendidikan non-formal memiliki peran vital dalam membangun sumber daya manusia berkualitas. Hasil asesmen tidak hanya berguna bagi peserta didik, tetapi juga menjadi cermin evaluasi bagi tutor dan lembaga
“AN adalah bahan refleksi yang berharga. Kami berharap hasilnya membawa manfaat besar, sekaligus memacu semangat semua pihak untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran,” tambah Dr. Ali.
PKBM Al-Zaytun menegaskan bahwa jalur non-formal bukan sekadar alternatif, melainkan ruang belajar yang setara dengan pendidikan formal. Di sinilah ibu rumah tangga, pekerja, maupun anak-anak muda yang sempat terhenti sekolahnya mendapatkan kesempatan kedua untuk maju dan berprestasi

Epilog: Jalan Sunyi yang Menghasilkan Terang
Asesmen Nasional di PKBM Al-Zaytun hanyalah salah satu langkah kecil, namun memiliki makna besar bagi masa depan pendidikan. Di balik ruang kelas sederhana, ada dedikasi tulus para pengelola, tutor, dan warga belajar yang percaya bahwa ilmu adalah cahaya yang tak boleh padam
Kisah ini menegaskan, pendidikan tidak hanya milik sekolah formal. Di jalur non-formal seperti PKBM Al-Zaytun, semangat belajar tetap menyala, membentuk manusia berkarakter, cerdas, dan berdaya saing. Inilah jalan sunyi yang perlahan tapi pasti akan melahirkan terang benderang peradaban dan masa depan bangsa.


