Monday, 15 December 2025

Penyempurnaan Sistem Cashless Al Zaytun: Langkah Baru Menuju Manajemen Keuangan Pelajar yang Lebih Modern

User Rating: 3 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh Budiyanto (Sekretaris MPAP)

lognews.co.id, Indonesia - Di tengah upaya digitalisasi pendidikan yang terus berkembang, Majelis Pengendali Asrama Pelajar (MPAP) dibawah tunjuk ajar YAB. Syaykh Al Zaytun kembali mengambil langkah strategis melalui penyempurnaan sistem transaksi tanpa uang tunai (cashless). Sejak diberlakukan pada 2018, sistem ini kini memasuki fase baru yang lebih terintegrasi dan diharapkan mampu menghadirkan pemotongan saldo belanja secara realtime — sebuah lompatan penting dari proses pendataan manual berbasis Excel pada masa sebelumnya.

1000263669

(Sosialisasi dan simulasi aplikasi cashless asrama)

Senin,8/12/'25 bertempat di Kantor MPAP 111 Al Madani. Dipimpin oleh Ketua MPAP, Dr. Ali Aminulloh, M.Pd.I., M.E., Tim Tabungan MPAP terdiri dari Sekretaris MPAP Budiyanto, serta Penjab Tabungan MPAP Teguh Sulistiono dan Lu’lu Adninnafiah, memberikan presentasi dan simulasi aplikasi tabungan berbasis web secara komprehensif. Aplikasi ini dirancang untuk mencatat seluruh aktivitas tabungan pelajar—baik setoran tunai maupun transfer—secara cepat, akurat, dan tersistem.

Melalui simulasi yang dilakukan, setiap petugas tabungan masing-masing asrama dapat mencoba proses belanja menggunakan kartu pelajar berbasis RFID yang terhubung dengan mesin EDC beridentitas sementara. Kartu tersebut nantinya menjadi identitas finansial pelajar, lengkap dengan pembatasan saldo belanja pekanan sebagai upaya menanamkan kebiasaan mengatur keuangan sejak dini. Bagi pelajar yang memiliki hajat di atas batas saldo belanja pekanan, tetap diberikan dengan cara mengajuan kepada Mudabbir melalui petugas Tabungan Asrama.

Prosedurnya dibuat sederhana: pelajar men-tap kartu pelajar RFID ke mesin EDC, identitas dan saldo muncul otomatis, kasir memasukkan nominal belanja, pelajar memasukkan PIN, dan transaksi dicetak. Saldo tabungan terpotong saat itu juga, menghilangkan kebutuhan entri manual tagihan belanja seperti pada sistem sebelumnya. Inovasi ini tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga memangkas proses administratif tim tabungan di seluruh asrama. Data transaksi dapat diunduh langsung per unit sebagai dasar pencairan dana yang lebih transparan. 

Berbagai studi menunjukkan bahwa literasi finansial yang ditanamkan sejak usia sekolah memberikan dampak besar terhadap kebiasaan ekonomi di masa dewasa. Sistem cashless berbasis kartu pelajar ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi, tetapi menjadi media pembelajaran praktis bagi pelajar dalam mengenal batas pengeluaran, prioritas kebutuhan, serta konsekuensi finansial. Di sisi lain, digitalisasi tabungan juga memperkuat transparansi lembaga, mengurangi potensi kesalahan pencatatan, dan mendukung tata kelola keuangan yang lebih akuntabel sebagaimana direkomendasikan berbagai riset tentang _electronic payment system_ di institusi pendidikan.

Penerapan sistem ini juga membuka jalan bagi pelajar untuk beradaptasi dengan standar ekonomi digital yang terus berkembang. Berbagai kajian ekonomi digital menegaskan bahwa generasi yang terbiasa menggunakan transaksi elektronik memiliki kesiapan lebih baik dalam menghadapi teknologi finansial modern. Dengan target implementasi penuh pada 1 Januari 2026, dua puluh hari ke depan akan difokuskan pada proses pencetakan kartu pelajar berbasis RFID bekerja sama dengan OPMAZ Dharma Bakti 22, sebagai langkah final menuju ekosistem cashless yang lebih efisien, edukatif, dan selaras dengan tuntutan era digital.