lognews.co.id – Ketersediaan pakan hijauan menjadi salah satu tantangan utama dalam usaha peternakan, terutama saat musim kemarau atau keterbatasan lahan. Untuk mengatasi hal ini, peternak didorong untuk mengenal dan memanfaatkan berbagai pakan hijauan alternatif yang dapat mendukung produktivitas ternak secara berkelanjutan.
Manfaat Pakan Hijauan Alternatif
- Mengurangi ketergantungan pada pakan impor
- Meningkatkan produktivitas ternak
- Menghemat biaya pakan
- Mendukung usaha peternakan berkelanjutan
- Memanfaatkan limbah pertanian dan lahan terbatas
Pakan hidroponik sangat diminati karena teksturnya lunak, kandungan nutrisinya tinggi, dan mudah dicerna oleh ternak, kita dapat memperbanyak pakan hijauan alternatif diantaranya seperti berikut:
- Duckweed (Kiambang/Kembang Aik)
Duckweed atau Lemna minor adalah tanaman air yang kaya protein dan mudah tumbuh di kolam. Tanaman ini dapat menjadi pakan tambahan yang baik untuk ternak unggas dan ruminansia - Limbah Tanaman Jagung
Batang, daun, dan tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan hijauan alternatif. Limbah jagung memiliki kandungan serat yang tinggi dan dapat diberikan dalam bentuk segar, hay, atau silase
- Alfalfa Tropik
Alfalfa tropik merupakan hijauan berkualitas tinggi yang kaya protein. Budidaya alfalfa tropik di Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impor pakan ternak dan menurunkan biaya pakan hingga 30% - Leguminosa Pohon
Leguminosa pohon seperti lamtoro, gamal, dan kaliandra dapat menjadi sumber protein tambahan selain rumput sebagai pakan utama ternak
Teknologi dan Inovasi Pakan Hijauan
Pengembangan pakan hijauan alternatif juga didukung oleh inovasi teknologi, seperti sistem hidroponik. Pakan hidroponik memungkinkan produksi hijauan secara berkelanjutan dengan penggunaan air yang lebih efisien dan hasil yang lebih berkualitas. (Amri-untuk Indonesia)
