الثلاثاء، 16 كانون1/ديسمبر 2025

Wapres Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama dalam Merawat Keutuhan Bangsa

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id - Wakil Presiden (Wapres) menggarisbawahi pentingnya moderasi beragama dalam upaya merawat keutuhan bangsa dalam Konferensi Internasional yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tema "Agama, Perdamaian, dan Peradaban". Konferensi internasional ini dihadiri oleh perwakilan tokoh agama dari 25 negara serta narasumber dari dalam dan luar negeri. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 21-23 Mei 2023 di Golden Ballroom The Sultan Hotel.

Dalam pidatonya, Wapres menekankan bahwa Indonesia sebagai bangsa plural dengan keragaman agama dan kepercayaan memiliki tingkat toleransi yang sangat tinggi antara satu sama lain. Hal ini terjadi karena pendiri bangsa Indonesia membumikan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" dengan kesadaran akan perbedaan, sekaligus untuk memperkuat persatuan dan kesatuan nasional.

"Dengan keberagaman agama yang dimiliki, Indonesia memegang prinsip kebebasan beragama dan menjaga prinsip toleransi," kata Wapres.

Beliau juga menegaskan bahwa setiap agama pada hakikatnya mengajarkan kehidupan damai berdampingan antara umatnya. Dalam beragama, kita diajarkan untuk mengamalkan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan, menjalin hubungan yang indah dan harmonis antara sesama manusia, alam semesta, dan dengan Tuhan yang Mahapencipta.

Dalam sambutannya, Wapres memberikan tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, menempatkan diri sebagai "wakil Allah" atau khalifatullah yang menjalankan tugas dari Allah SWT sebagai pemberi mandat. Kedua, sebagai sesama "wakil Allah," manusia harus saling menguatkan satu sama lain (tasanud) dan bukan saling bermusuhan (ta'anud), karena Allah SWT, Tuhan Yang Satu, memberikan mandat yang sama kepada semua. Ketiga, manusia harus saling menjaga agar tidak terjadi kegaduhan, karena kita semua berada di satu bumi yang sama (fii ardhin wahidin). Potensi kegaduhan atau kerusuhan harus dicegah bersama dengan segala cara.

Wapres juga menekankan bahwa dalam membangun peradaban, penting untuk memiliki kesadaran bahwa manusia adalah wakil Allah di bumi (khalifatullah fil ardh) yang diberi tugas untuk mengelola dan membangun bumi serta peradabannya. Peradaban yang dibangun harus didasarkan pada dimensi Ketuhanan (rabbâniyyah, teosentris) dan dimensi kemanusiaan (insâniyyah, antroposentris).

 

Konferensi Internasional ini merupakan hasil kerja sama antara MUI dan Liga Muslim Dunia. Kegiatan ini merupakan kontribusi MUI dalam mempromosikan keberagaman yang berkontribusi pada perdamaian dan peradaban. (rifai)