lognews.co.id - Jakarta, 24 Mei 2023 - PT PLN (Persero) melakukan studi lapangan ke proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current (HVDC) di Zhangbei, China, sebagai bagian dari penjajakan pengembangan sistem smart grid terintegrasi di Indonesia. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengambil langkah awal dalam membangun sistem interkoneksi antarpulau yang kuat untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar.
Dalam penjelasannya, Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan smart grid menjadi kunci penting dalam membangun sistem interkoneksi antarpulau yang handal di Indonesia. Melalui studi ini, PLN berharap dapat mengamati langsung operasionalisasi sistem smart grid yang terintegrasi dengan pembangkit angin, panel surya, penyimpanan baterai, serta sistem HVDC dalam skala besar.
"PLN mengambil langkah agresif dalam pengembangan jaringan smart grid di Indonesia. Dari studi ini, kami berharap dapat segera menerapkan teknologi smart grid agar lebih optimal dalam menghadapi dinamika beban listrik dari beragam sumber EBT," ujar Darmawan.
Dalam konteks ini, Darmawan menekankan pentingnya pengembangan teknologi HVDC yang mampu menghubungkan berbagai sumber EBT yang tersebar jauh dari pusat permintaan listrik. PLN memiliki target untuk mengembangkan teknologi HVDC yang mampu mengalirkan berbagai sumber EBT dari berbagai pulau dengan stabilitas yang tinggi dan kerugian daya yang minimal.
"Pengembangan teknologi HVDC merupakan salah satu kunci utama dalam transisi energi di Indonesia. Karena kita memiliki banyak potensi EBT yang tersebar di berbagai tempat. Dengan teknologi ini, kendala tersebut dapat diatasi," tegas Darmawan.
Proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current di Zhangbei memiliki pembangkit angin dengan kapasitas 450 megawatt (MW), panel surya dengan kapasitas 100 MW, dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan baterai sebesar 20 MW yang terdiri dari berbagai jenis baterai seperti Lithium, Flow, Sodium-Sulphur, Lead-Acid, Supercapacitor, dan Compression of Liquid air. Total kapasitas proyek ini mencapai 2×3.000 dan 2×1.500 MW.
PT PLN melakukan kunjungan kerja ke China dengan tujuan menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi di sana. Langkah ini juga bertujuan untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, memperkuat jaringan transmisi sistem kelistrikan, serta mengakselerasi program transisi energi yang sedang dijalankan. (rifai)


