lognews.co.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri peluncuran buku "Anak Kolong Menjemput Mimpi: Biografi Politik 70 Tahun Prof Yasonna H Laoly S.H M.Sc Ph.D" di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) di Jakarta. Sabtu, (27/5/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Presiden RI ke-5 dan Ketua Pengarah BPIP dan BRIN Megawati Soekarno Putri, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, tokoh-tokoh nasional, Menteri Kabinet Indonesia Maju, serta anggota DPR dan DPD RI.
Muhadjir, sebagai perwakilan dari Menteri Kabinet Indonesia Maju, memberikan sambutan dalam acara tersebut merasa cocok dengan Yasonna karena memiliki latar belakang yang mirip, dijelaskan Muhadjir mungkin kesamaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, perbedaan usia mereka tidak terlalu jauh, walaupun Muhadjir mengaku sedikit lebih muda. Mereka juga memiliki latar belakang sebagai aktivis mahasiswa dan berasal dari profesor dosen. Hal ini membuat frekuensi interaksi mereka sama saat harus berurusan dengan berbagai masalah.
Contohnya saat bekerja sama dalam mengurus kebijakan zonasi sekolah. Muhadjir, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menceritakan tantangan yang dihadapi oleh Yasonna dalam penetapan kebijakan zonasi tersebut. Mereka bahkan harus berdiskusi melalui telepon hingga larut malam. Namun, kebijakan yang sempat kontroversial di masyarakat tersebut akhirnya ditetapkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah oleh Yasonna, dengan tujuan untuk mewujudkan pemerataan akses dan kualitas pendidikan nasional.
Muhadjir mendoakan di 70 tahunnya Yasonna Laoly, tetap kuat dalam menjalankan tugas partai dan tugas kenegaraan, serta menjaga semangat dan keberanian dalam menghadapi tantangan. (Amr-untuk Indonesia)
