الجمعة، 18 تموز/يوليو 2025

300 Mahasiswa dari 11 Kampus se-Bekasi Kerawang, Menjajal LRT di Revo Mall Dalam Kunjungan Lapangan

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Bekasi - Langit kembali biru ketika kesadaran masyarakat untuk memilih moda transportasi pribadi berpindah ke moda transportasi massal seperti penggunaan Light Reil Transit (LRT), kesadaran ini ditularkan melalui kegiatan yang dilakukan KAI melalui kegiatan naik LRT bersama 11 kampus se-Bekasi hingga Kerawang di Revo Mall Bekasi pada Kamis (11/09/2023).

Kurang lebih 300 mahasiswa aktif menyimak informasi lebih dalam dengan penjelasan yang digabungkan dari sisi ilmu pengetahuan dengan sisi perusahaan sesuai dengan perwujudan Kampus Merdeka yang digalakkan oleh Kemendikbudristek melalui pendekatan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri.

WhatsApp Image 2023 09 15 at 10.32.34

Prof Benny Tunggul HS, Ph.D, mengatakan acara yang bertemakan Naik LRT Bersama 300 Mahasiswa Dalam Kunjungan Lapangan 11 Kampus Bekasi - Kerawang Integrasi Orientasi Moda Transportasi Publik dan Transit Oriented Development Revo Town Bekasi, merupakan acara yang pertama kali diadakan di dunia, sebab keterlibatan multipihak (Pentahelix) dimana sinergitas dan komitmen dari unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media menjadi unsur kunci utama, selanjutnya peserta mendapat sertifikat sebagai salah satu persyaratan dalam kerjasama kampus dengan dunia usaha.

PT KAI melalui GM Commercial Business and IT System LRT Jabodetabek, Kristina Oktavian mengajak 300 mahasiswa menjajal LRT dari Sky Bridge yang ada di Revo Mall di stasiun Bekasi Barat menuju stasiun akhir Dukuh Atas Jakarta Selatan.

Sebelumnya para mahasiswa dijelaskan mengenai kehadiran LRT sebagai solusi ditengah kesibukan masyarakat dengan moda transportasi yang nyaman dan terintegrasi.

Dijelaskan bahwa kereta sebelum diberangkatkan, rangkaian LRT terlebih dahulu menjalani proses pengecekan setiap pagi, sedangkan pengecekan secara periodik dilakukan secara bulanan, tahunan dan setiap 2, 4, hingga 6 tahunan, sedangkan kemungkinan untuk terjadinya human error sudah tidak ada lagi berkat teknologi tingkat otomasi atau “Grade of Atomation” (GOA) level 3, yaitu secara keseluruhan, LRT Jabodebek menggunakan sistem driverless atau tanpa pengemudi, namun tetap ada petugas sebagai track atendant, sebagai petugas yang melayani penumpang dan sudah memperoleh sertifikasi dalam menjalankan secara manual maupun auto.

Screenshot 5

Pertanyaan mahasiswa seputar aplikasi yang dapat membantu memberikan informasi sehingga penumpang mengetahui tingkat kepadatan suatu gerbong dan memilih gerbong yang lebih lengang, dijawab Kristina sebagai pertanyaan yang hebat karena memang sesuai dengan apa yang sedang dikembangkan di LRT yang memungkinkan memaksimalkan kamera pengintai “CCTV” untuk menghitung “crowded”, Kristina mengungkapkan terbuka dengan kerjasama dari segi pengembangan inovasi maupun aplikasi yang dilakukan dengan berbagai universitas.

Revo Mall Bekasi menjadi satu satunya Mall terintegrasi dengan moda transportasi, merupakan cara baru menikmati LRT (Light Rail Transit) Jabodebek yang nyaman dan lengkap karena bisa berbelanja atau menikmati kuliner saat atau setelah melakukan perjalanan.

Dalam acara tersebut pihak Revo Mall menjelaskan beberapa kebermanfaatan penumpang LRT yang ada di stasiun Bekasi Barat di Revo Mall, diantaranya bisa menjadi fasilitas strategis pertemuan atau persinggahan, bisa menikmati makanan, minum dan kenyamanan dengan membawa keluarga, dan menumbuhkan ekonomi, UMKM, dan yang terpenting bagaimana moda transportasi publik menjadi yang utama memfasilitasi masyarakat selatan menuju utara.

Dibangunnya jembatan penyebrangan orang atau Sky Bridge Revo Town Kota Bekasi, merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Kilap Propertindo (REVO Town Mall), untuk menghubungkan Revo Mall dengan Stasiun LRT Bekasi, dibangun atas kerja sama Pemerintah Kota Bekasi, PT Kilap Propertindo.

Sebelumnya, Ground Breaking dilakukan bertepatan dengan HUT Kota Bekasi yang ke – 24, tepatnya di tanggal 10/03/2021 dan selesai dalam satu tahun lebih tepatnya 21/10/2023 diresmikan oleh Plt Wali Kota Bekasi Dr. Tri Adhianto.

Pembangunan Sky Bridge mempunyai kerumitan karena harus menerobos secara hati hati diantara celah jalan tol atas dan bawah, jalur Kereta cepat dan LRT dengan syarat tidak boleh membebani bangunan stasiun yang bersinggungan dengan Revo mall Bekasi.

Salah satu perancang Sky Bridge, Tedi memaparkan bagaimana pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dilakukan, serta mengajak peserta untuk mengkolaborasikan tujuan TOD dengan didukung ilmu pengetahuan dari para mahasiwa yaitu agar pola pergerakan tidak harus menggunakan transportasi pribadi melainkan transportasi umum.

“Harapan kami coba teman teman IT, atau mahasiswa coba dibuat integrasi jadwal, sehingga orang bisa tahu, dari bus naik jam berapa, sehingga jam berapa dia harusnaik LRT” ujar Tedi.

“Jadi kalau saya turun dari Trans Patriot (bus) saya tahu, ini (LRT) berangkatnya lagi jam berapa ?, kalau bu Kristina sudah memberi jadwal tiap pemberangkatan 8 menit sekali, kemudian dari operator Trans Patriot mengeluarkan, sampai di sini (Stasiun LRT) itu jam berapa saja” Lanjutnya.

Selanjutnya integrasi pembayaran yang bisa dilakukan melalui aplikasi oleh para mahasiswa sehingga tidak memerlukan banyak kartu untuk pembayaran.

“Tantangan didunia pendidikan, bisa gak Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) nya difungsikan untuk alat pembayaran” ujar Tedi.

Setelah menyimak pemaparan dari berbagai narasumber, mahasiswa yang hadir diajak untuk merasakan perjalanan dengan LRT dari Stasiun Bekasi Barat (Revo Mall) menuju Dukuh Atas dan kembali lagi ke tempat semula langsung menikmati makan siang.

Salah satu mahasiswa bernama Iyon Cahyono dari universitas STMIK Pranata Bekasi, mengatakan pengalaman naik LRT merupakan pengalamannya pertama “keretanya nyaman, bersih dan jalannya halus, gerbongnya luas dan petugasnya ramah” ujar Iyon.

Dalam acara tersebut dimeriahkan dengan hadiah berupa voucher terhadap peserta yang aktif bertanya, dilanjutkan dengan pembagian cendera mata oleh beberapa universitas dan pembagian sertifikat kepada 300 mahasiswa yang hadir.

Tidak sampai disitu, acara ini diitindak lanjuti dengan adanya penandatanganan MOU sebagai bentuk kerjasama antara pihak universitas dengan dunia usaha, turut hadir dari berbagai universitas seperti,  Bina Insani, STMIK Pranata Indonesia, Pelita Bangsa, STIA Sandikta, STMIK Mercusuar , STBA CHP, STT Bina Tunggal.  (Amr-untuk Indonesia)