الجمعة، 19 كانون1/ديسمبر 2025

Dalam 3 Tahun Papua Diswasembadakan, Cetak Sawah Baru 100.000 Hektare

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Jakarta – Pemerintah berkomitmen jadikan Papua swasembada pangan dalam 2-3 tahun ke depan melalui pencetakan sawah baru dan optimalisasi sagu sebagai pangan lokal. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan target ini untuk tutup defisit produksi beras Papua yang mencapai 20% dari kebutuhan tahunan.

“Masalah Papua itu kita akan swasembadakan paling lambat 3 tahun. Kalau bisa 2 tahun selesai,” tegas Amran usai keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/12/2025). Strategi mencakup cetak sawah 100.000 hektare di Papua.

Presiden Prabowo Subianto menekankan ketahanan pangan sebagai pondasi bangsa, harus swasembada dari tingkat kabupaten hingga nasional. "Untuk aman pangan, kita harus swasembada produksi sendiri. Tidak hanya nasional, tapi provinsi bahkan kabupaten," ujarnya dalam pengarahan kepala daerah Papua di Istana Negara kemarin.

Bangun Lumbung Pangan dari Desa hingga Nasional

Prabowo pelajari pengalaman bencana seperti banjir 2025 di Jawa yang ganggu distribusi. "Biaya logistik tinggi karena ketergantungan antarwilayah. Setiap daerah kembangkan pangan sesuai potensi," katanya. Ia perintahkan bangun kembali lumbung pangan bertingkat: desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.

"Pusat siap bantu setiap kabupaten capai swasembada, termasuk daerah geografis sulit seperti Papua," tambah Prabowo. Ini sejalan prediksi ekonominya: Indonesia 4 besar dunia dalam 15-25 tahun, dengan pangan mandiri sebagai kunci.

Data BPS November 2025 tunjukkan produksi beras nasional 34,5 juta ton, tumbuh 2,5% YoY, tapi impor masih 1,5 juta ton. Papua andalkan sagu (70% konsumsi karbohidrat lokal), tapi infrastruktur terbatas. Program Amran alokasikan Rp2 triliun untuk bibit unggul, irigasi, dan pelatihan petani adat.