الخميس، 24 تموز/يوليو 2025

Keunikan Sintren Indramayu: Tarian Tradisional dengan Sentuhan Mistis dan Musik Pantura

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, Indramayu - Kesenian Sintren adalah seni tari tradisional asli Indramayu dan Cirebon yang sangat kaya akan nilai budaya dan mistis. Pementasan tarian ini biasanya melibatkan beberapa orang dengan penari utama yang menggunakan kacamata hitam serta kostum khusus. Keunikan Sintren terletak pada penarinya yang menari dalam keadaan tidak sadar (trance), diiringi oleh musik yang juga sarat nuansa mistis. Sintren, yang juga dikenal dengan nama Lais, merupakan kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya di wilayah pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Indramayu, Cirebon, Majalengka, Brebes, Pemalang, Tegal, Banyumas, Kuningan, dan Pekalongan.

Berbeda dengan daerah Jawa pada umumnya yang mengiringi Sintren dengan lagu dolanan seperti Lir Ilir dan Cublek Cublek Suweng, di Indramayu Sintren diiringi oleh musik tarling, sebuah genre musik khas daerah Pantura yang menggabungkan unsur Sunda, Jawa, dan dangdut. Contoh lagu tarling yang sering mengiringi Sintren adalah Turu Turu Sintren. Musik tarling menggunakan alat musik tradisional seperti kendang, kecapi, suling, dan gitar, serta memiliki lirik yang berisi nasehat kehidupan dan cerita masyarakat Pantura. Musik tarling ini memberikan warna khas yang membedakan Sintren Indramayu dari daerah lain.

Penari Sintren di Indramayu biasanya mengenakan pakaian tradisional lengkap dengan kain batik dan selendang, serta menggunakan kacamata hitam yang menjadi ciri khas dan menambah kesan misterius. Sebelum pertunjukan, penari dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang diselebung kain, lalu dilepaskan saat roh bidadari diyakini merasukinya.

Tarian Sintren biasanya dipentaskan pada acara-acara adat seperti hajatan, syukuran, dan upacara bersih desa. Dahulu, Sintren sering dipertunjukkan dengan berkeliling kampung, namun kini lebih banyak tampil dalam acara khusus karena pengaruh hiburan modern yang mulai menggeser kesenian tradisional ini. (Amri-untuk Indonesia)