PEMILU
Thursday, 12 June 2025

Mengenal Kartu Nusuk: Identitas Digital Multifungsi Jemaah Haji Indonesia

User Rating: 1 / 5

Star ActiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id – Kartu Nusuk kini menjadi identitas digital sekaligus ‘tiket’ utama yang memudahkan akses layanan dan aktivitas Jemaah di setiap tahapan ibadah haji, menjadi solusi agar distribusi layanan, transportasi, dan logistik berjalan efisien dan tepat sasaran.

Setiap jemaah akan menerima kartu Nusuk sebelum berangkat dari Madinah ke Makkah, dan data kartu tersebut sudah terintegrasi dengan data syarikah
Pada musim haji 2025 jemaah diwajibkan selalu memakai kartu Nusuk saat tiba di Arab Saudi dan bisa mengakses fasilitas sesuai haknya, sehingga mengurangi potensi penumpukan dan kekeliruan layanan.

“Petugas wajib memastikan setiap jemaah memiliki kartu Nusuk. Ini mempercepat proses identifikasi dan pelayanan karena data jemaah sudah sinkron dengan data syarikah. Dengan begitu, tidak ada lagi cerita jemaah terlantar karena ketidakjelasan layanan,” jelas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief,  saat melepas jemaah haji asal Kabupaten Sukabumi, Sabtu (10/5/2025).

Kartu Nusuk memiliki tiga fungsi utama yang sangat penting dalam penyelenggaraan haji modern.
1. Nusuk berfungsi sebagai layanan dari syarikah (perusahaan swasta penyedia layanan haji). Tahun ini, delapan syarikah dipercaya mengelola layanan jemaah haji Indonesia.
2. Kartu Nusuk menjadi syarat wajib untuk masuk ke Masjidil Haram. Sistem satu syarikah dan validasi melalui kartu Nusuk memastikan proses ibadah berjalan lebih tertib, aman, dan lancar.
3. Kartu Nusuk sangat vital dalam pengelolaan pergerakan massal jemaah, terutama saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Data pada kartu Nusuk menjadi acuan utama dalam mengelola pergerakan lebih dari dua juta jemaah, termasuk memberikan prioritas bagi jemaah lansia dan pendampingnya.

Dari sudut pandang pelayanan, kartu Nusuk adalah lompatan besar dalam digitalisasi penyelenggaraan haji. Kartu ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas, tetapi juga sebagai alat kendali akses, pengelolaan data, dan perlindungan jemaah. Dengan integrasi data digital, pemerintah dan syarikah dapat memantau pergerakan, kebutuhan, dan keamanan jemaah secara real-time.

Kartu Nusuk juga menjadi instrumen mitigasi risiko, terutama dalam situasi darurat atau kehilangan jemaah. Petugas dapat dengan mudah melacak posisi dan status jemaah melalui sistem terintegrasi. Selain itu, kartu ini memperkuat transparansi dan akuntabilitas layanan, karena setiap transaksi dan akses terekam secara digital. (Amri-untuk Indonesia)