PEMILU
Friday, 20 June 2025

Presiden Prabowo Subianto Meminta SPPG Awasi Kebersihan dan Perbelanjaan Program Makan Bergizi Gratis

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Jakarta - Pemerintahan presiden Prabowo Subianto menargetkan program MBG (Makan Bergizi Gratis) diakhir 2025 dapat dinikmati oleh 82,9 juta orang.

Untuk itu dibutuhkan peran satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang memimpin operasional dapur-dapur umum untuk menyediakan makan bergizi gratis di daerah-daerah dibawah koordinasi BGN (Badan Gizi Nasional).

Badan Gizi Nasional menargetkan jumlah SPPG terus bertambah tiap waktunya sehingga pada April—Agustus 2025, penerima manfaat MBG dapat mencapai 6 juta orang, kemudian 15–17 juta orang pada Agustus—September 2025.

Sejak diluncurkannya program MBG pada 6 Januari 2025 ada 190 SPPG yang beroperasi memasok makan bergizi untuk sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi. Per 17 Januari 2025, ada 238 SPPG yang beroperasi memasok makan bergizi untuk lebih dari 650.000 penerima manfaat di 31 provinsi.

Dalam pelaksanaannya pemerintah memberikan kesempatan untuk para sarjana ataupun lulusan D4 dan S2 untuk berkontribusi membantu dalam program prioritas pemerintah MBG melalui SPPI (Sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI)

"Kita sudah punya 570 SPPG. Jadi, unit dapur kita, unit manajemen kita sudah 570, dan sudah ada 1.469.651 penerima manfaat. Kita inginkan nanti akhir tahun ini 82,9 juta akan merasakan (MBG). Memang tidak bisa seketika, begitu banyak yang mengharapkan, tetapi ya sudah ini sesuai kemampuan kita,” ujar Prabowo saat mengecek kondisi sejumlah sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) melalui sambungan video conference dari ruangan kerjanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). 

Dalam kesempatan tersebut Adhian Mahri, yang mewakili sarjana penggerak dari Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, mengungkapkan rasa haru kepada Presiden, karena dia menyaksikan langsung program Makan Bergizi Gratis dapat dinikmati sebagian besar anak-anak di Asahan.

Dia menilai Makan Bergizi Gratis ikut membantu para orang tua di Asahan memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak mereka.

“Mereka sangat bersyukur juga. Orang tua, dengan adanya program ini, anak-anak itu bisa makan bersama. Kemudian, dengan menyantap lauk yang sama, tidak ada perbedaan antara kasta di mana pun itu,” sambung Adhian.

Kemudian Presiden mengingatkan beberapa potensi penyimpangan dalam mengelola dapur-dapur yang menyediakan makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG).

“Pembelanjaan bahan-bahan awasi! Saya minta minyak goreng juga harus yang bersih. Permainan dapur-dapur selalu minyak goreng akan dipakai 5, 6, 10 kali sampai hitam. Ini saya tekankan,” kata Presiden dalam arahannya kepada SPPI. (Amri-untuk Indonesia)