lognews.co.id, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan sejak 6 Januari 2025 telah melayani hampir 5 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, program ini telah beroperasi di 1.785 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi dan telah memberikan layanan kepada 4,97 juta penerima.
Dadan menjelaskan, setiap SPPG mempekerjakan sekitar 68 ribu tenaga kerja, dengan lebih dari 60 persen di antaranya adalah ibu-ibu berusia 30 hingga 50 tahun. Hal ini tidak hanya membantu pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. “Yang tadinya ibu rumah tangga dan tidak punya pendapatan, sekarang bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp2 juta per bulan,” ujarnya.
Program MBG menargetkan untuk melayani 82,9 juta penerima pada akhir tahun 2025, dengan rencana pengoperasian 30 ribu SPPG. Dadan memaparkan bahwa setiap SPPG mengelola anggaran minimal Rp8-10 miliar, sehingga program ini berpotensi menggerakkan perekonomian daerah secara signifikan. “Uang akan mengalir sangat deras ke daerah-daerah, dan ini dapat meningkatkan produktivitas wilayah,” tambahnya.
Selain menyerap tenaga kerja, MBG juga meningkatkan pendapatan pemasok lokal, terutama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Setiap SPPG membutuhkan minimal 15 pemasok bahan makanan seperti telur, buah, sayur, beras, dan bumbu. Dadan mencontohkan konsumsi minyak goreng yang cukup besar, yakni sekitar 800 liter per bulan per SPPG, dengan 71 persen di antaranya menjadi minyak jelantah yang dapat dimanfaatkan kembali oleh pembeli dengan harga sekitar Rp7 ribu per liter.
Program MBG merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat, memberdayakan ekonomi lokal, dan mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045. Selain manfaat jangka panjang dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, program ini juga telah menunjukkan dampak positif jangka pendek, seperti peningkatan kehadiran siswa di sekolah hingga 95 persen di daerah-daerah yang sudah terjangkau MBG.
Dengan dukungan anggaran yang terus meningkat dan partisipasi luas dari berbagai pihak, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan sejahtera serta menggerakkan roda ekonomi di tingkat daerah secara berkelanjutan. (Amri-untuk Indonesia)


