Saturday, 13 December 2025

Mahasiswa Hukum Tatanegara (Siyasah) IAI AL-AZIS Beri Pembekalan Teknik Belajar Efektif dan Motivasi Kuliah di SMAN 1 Kroya, Indramayu

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Oleh : Amalia Al-Tin Nurfalah & Fitha Dieni Puja Lestari

lognews.co.id, Indramayu - Ditengah persaingan pendidikan yang kian menuntut adaptasi cepat, siswa kelas XII menghadapi fase krusial: transisi dari sekolah menengah menuju perguruan tinggi. kemampuan belajar yang efektif bukan lagi sekedar nilai tambah, melainkan cara untuk bertahan. Menjawab tantangan tersebut, tim Mahasiswa Program Studi Hukum Tatanegara (Siyasah) Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia menghadirkan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Upgrade Your Learning Skills: Pembekalan Teknik Belajar Efektif dan Motivasi Kuliah bagi Siswa Kelas XII.” Kegiatan ini digelar pada Senin, 8/12/'25 dengan melibatkan 42 siswa SMAN 1 Kroya yang tengah bersiap menapaki dunia perkuliahan.

Sejak pagi, suasana ruang kelas sudah dipenuhi antusiasme. Para siswa duduk rapi dan wajah-wajah mereka memancarkan rasa penasaran terhadap apa yang akan disampaikan oleh tim PKM Mahasiswa HTN IAI AL-AZIS. “Kami ingin siswa memahami bahwa belajar itu bukan soal durasi, tetapi soal strategi,” ujar moderator saat membuka acara dengan tegas namun hangat.

dewanti 1

Membangun Suasana dengan Ice Breaking

Acara dimulai dengan ice breaking untuk mencairkan suasana. Siswa diminta mengikuti permainan singkat yang melatih fokus dan refleks. Gelak tawa pecah, ketegangan pun mereda.

“Belajar tidak bisa masuk kalau kepala masih tegang. Ice breaking penting untuk membangun koneksi,” ujar moderator.

Meski terkesan sepele, aktivitas pembuka ini terbukti efektif mengkondisikan siswa agar siap menerima materi. Beberapa siswa mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan dengan pendekatan semacam ini.

dewanti 2

Tiga Teknik Belajar Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar

Setelah suasana mencair, acara beralih ke inti program: pembekalan teknik belajar modern berbasis riset kognitif yang jarang diajarkan dibangku sekolah. Sesi ini membahas tiga pendekatan utama, yaitu active recall, spaced repetition, dan feynman technique.

Pemateri memulai dengan menjelaskan bahwa active recall merupakan metode paling efektif untuk memperkuat memori jangka panjang. Ia menekankan bahwa membaca ulang hanya menciptakan ilusi pemahaman sebuah jebakan yang sering dialami siswa. Otak merasa familiar dengan materi, tetapi sebenarnya belum benar-benar menguasainya. Sebaliknya, mencoba mengingat tanpa melihat catatan justru memicu proses belajar yang sesungguhnya, karena memaksa otak untuk bekerja mengonstruksi kembali informasi. Untuk membuktikan efektivitasnya, metode ini langsung dipraktikkan. Siswa diberi teks pendek untuk dipelajari selama satu menit, lalu diminta menutup materi dan menuliskan kembali poin-poin penting yang mereka ingat.

Sementara itu, spaced repetition diperkenalkan sebagai teknik belajar bertahap yang tidak menguras tenaga sekaligus. Berbeda dengan sistem kebut semalam yang kerap diandalkan siswa menjelang ujian, pendekatan ini menekankan pengulangan materi dalam interval waktu tertentu hari pertama, tiga hari kemudian, seminggu berikutnya, dan seterusnya. Metode ini dinilai sangat efektif untuk memperkuat memori jangka panjang tanpa membebani kapasitas kognitif otak.

Adapun feynman technique dijelaskan sebagai strategi memahami konsep rumit dengan cara menjelaskannya kembali menggunakan bahasa sederhana, seolah-olah mengajarkan kepada anak kecil. Pemateri menegaskan bahwa kemampuan menjelaskan suatu materi dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami menjadi indikator seseorang benar-benar menguasai konsep tersebut, bukan sekadar menghafal definisi.

“Jika kalian tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana, artinya kalian belum paham betul,” tegas pemateri, mengutip prinsip yang dipopulerkan oleh Richard Feynman

dewanti 5

(foto: Richard Feynman)

Siswa Menyimak Serius: Dari Presentasi hingga Komunikasi Akademik

Setelah pemaparan teknik belajar, sesi dilanjutkan dengan materi mengenai academic communication dan keterampilan presentasi dua kompetensi yang akan sangat dibutuhkan di bangku kuliah namun jarang diasah secara sistematis di bangku SMA. Siswa diajak memahami struktur makalah ilmiah, cara membangun argumen, hingga trik penyampaian ide yang jelas dan persuasif. Beberapa siswa terlihat mencatat cepat ketika pemateri menjelaskan tentang rule of three (prinsip menyampaikan maksimal tiga poin utama agar mudah diingat audiens), teknik storytelling untuk membuat presentasi lebih menarik, serta manajemen kecemasan saat berbicara di depan umum.

“Presentasi bukan soal suara keras atau gestur berlebihan, tetapi soal pesan yang terstruktur dan disampaikan dengan percaya diri,” ungkap narasumber yang sedang menekankan esensi komunikasi yang efektif.

dewanti 3Materi ini menjadi penting mengingat kehidupan kuliah menuntut kemampuan presentasi dan komunikasi akademik yang jauh lebih tinggi dibanding bangku SMA. Di perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya dituntut memahami materi, tetapi juga mampu mengartikulasikan pemikiran mereka secara sistematis dan kritis keterampilan yang harus mulai diasah sejak dini.

Motivasi Kuliah dan Wawasan Beasiswa: Membuka Jalan yang Tertutup

Memasuki sesi penutup, tim PKM Mahasiswa memberikan gambaran tentang pentingnya pendidikan tinggi dalam peningkatan kualitas hidup. Data tentang upah, peluang karier, hingga akses beasiswa seperti KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah disampaikan secara rinci.

“Kadang yang membuat siswa tidak kuliah bukan karena tidak mampu, tapi karena tidak tahu jalannya dan kurangnya pemahaman” tutur pemateri. “Banyak yang berpikir kuliah itu mahal, padahal ada banyak skema beasiswa yang bisa dimanfaatkan baik dari pemerintah maupun swasta”.

dewanti 4

Sorotan mengenai beasiswa swasta, jalur prestasi, serta alternatif kuliah sambil bekerja membuka pandangan baru bagi peserta. Beberapa siswa yang sebelumnya menganggap kuliah sebagai sesuatu yang jauh dari jangkauan kini mulai berani bermimpi lebih besar.

Sesi ini disambut baik, terutama oleh siswa yang sebelumnya menganggap kuliah sebagai sesuatu yang jauh dari jangkauan.

Merajut Keyakinan untuk Masa Depan

Sebelum ditutup oleh foto bersama, para siswa tampak tersenyum sembari mendengarkan closing statement dari dosen pendamping dalam menyampaikan apresiasi atas program yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan sekolah.

“Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi dorongan untuk bermimpi lebih besar,” ujar ibu Dewi Utami selaku dosen pendamping.

dewanti Copy

Lalu kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama yang menandai selesainya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Sebelum berpisah, salah satu presentator memberikan pesan motivasi yang langsung menyentuh hati para siswa.

“Saya yakin kalian pasti dapat menyakinkan orang tua kalian jika kalian semua mempunyai tekad yang kuat dan mampu membuktikannya,” Ujar salah satu presentator dengan penuh semangat.

Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, kegiatan PkM Mahasiswa Program Studi Hukum Tatanegara (Siyasah) Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia ini menjadi titik balik bagi banyak siswa untuk merajut ulang keyakinan terhadap masa depan mereka. Dengan pemahaman dan strategi belajar yang tepat, jalan menuju perguruan tinggi bukan lagi sesuatu yang asing dan menakutkan tetapi tantangan yang bisa ditaklukkan dengan persiapan yang matang dan bagi 42 siswa SMAN 1 Kroya, perjalanan itu dimulai hari ini.