lognews.co.id, Indramayu - Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah menilai Festival Literasi Indramayu 2025 adalah gerakan yang lebih dari sekadar buku, melainkan upaya membangun masyarakat yang berdaya melalui aktivitas membaca dan diskusi. Ketua Forum Literasi Indramayu menambahkan bahwa membaca adalah tindakan mencintai masa depan dan festival ini menjadi pintu gerbang kolektif menuju kesadaran literasi Masyarakat.
Festival berlangsung selama sepuluh hari, mulai 7 hingga 16 Mei 2025 09.00 hingga 21.00 WIB, khusus untuk bazar buku murah tanggal 7 hingga 15 Mei 2025, dengan harga mulai dari Rp5.000 di Gedung Landraad, samping Alun-alun Indramayu, selain itu tersedia berbagai mural art, pasar gratis, nonton bareng film, workshop kreatif, diskusi, bedah buku, launching buku, panggung literasi, konsultasi hukum, hingga pagelaran budaya seperti tari topeng, pencak silat Pagar Nusa, dan pembacaan puisi
Festival ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer sebagai upaya membangkitkan warisan pemikiran dan menanamkan kesadaran literasi sebagai kebiasaan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini bertujuan menjadikan perpustakaan dan taman bacaan sebagai episentrum wisata edukatif sekaligus membangun masyarakat yang cerdas, mandiri, dan sejahtera melalui membaca, berdiskusi, dan berbagi ilmu
Pengelola Perpustakaan S16 Indramayu menyambut festival ini sebagai awal menuju budaya baca yang masif dan menegaskan pentingnya mendokumentasikan warisan budaya lokal secara tertulis agar tidak hilang.
Festival Literasi Indramayu 2025 dipandang sebagai simbol perlawanan terhadap apatisme baca sekaligus momentum kolektif membangun masyarakat yang gemar berpikir dan berkarya menjadi gerakan budaya yang bertujuan menumbuhkan gairah membaca, berpikir kritis, dan melestarikan tradisi intelektual masyarakat Indramayu melalui berbagai kegiatan literasi dan seni.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Literasi Indramayu dengan dukungan pemerintah daerah, khususnya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Indramayu, serta melibatkan komunitas literasi dan masyarakat luas. Tokoh penting dalam acara ini antara lain Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Drs Aan Hendrajana M MSi, Ketua Forum Literasi Indramayu, Suryana Hafidin SPd, dan pengelola Perpustakaan S16 Indramayu, Ahmad Khoeri MPd. (Amri-untuk Indonesia)
