Monday, 15 December 2025

Indramayu Jadi Sorotan Nasional, Panen Raya dan Percepatan Tanam Didukung Teknologi Modern

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Indramayu - Kabupaten Indramayu kembali menjadi pusat perhatian nasional dalam upaya memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Dengan luas lahan baku sawah (LBS) mencapai 125.442 hektare.

Data terbaru bahkan menunjukkan proyeksi produksi beras Indonesia pada 2025 mencapai 34,6 juta ton, tertinggi di kawasan ASEAN dan peran Indramayu menjadi penting sebagai lumbung padi nasional dengan adanya panen raya dan percepatan tanam yang didukung penuh oleh Kementerian Pertanian RI.

Upaya ini menjadi langkah strategis untuk memenuhi target produksi beras nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto sebesar 32 juta ton, bahkan Kementerian Pertanian optimis target tersebut dapat terlampaui hingga 34 juta ton berkat perhatian ekstra pada sentra produksi utama seperti Indramayu.

Panen Raya dan Percepatan Tanam di Desa Wanasari

Pada Selasa (13/5/’25), Kementerian Pertanian RI menggelar Panen Raya sekaligus percepatan tanam di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua. Hingga saat ini, panen raya di Indramayu baru mencapai sekitar 40 persen dari total LBS, sementara sisanya masih berlangsung secara bertahap. Untuk mempercepat proses panen dan tanam, pemerintah daerah bersama Kementerian Pertanian mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern seperti combine harvester, drone sprayer, dan traktor roda empat.

Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi pertanian adalah keniscayaan di tengah berkurangnya tenaga kerja sektor pertanian.

"Pemanfaatan teknologi pertanian ini bukan untuk menghilangkan tenaga petani, namun untuk mempercepat proses panen yang saat ini tengah dilakukan," ujar Syaefudin. Ia juga menambahkan, penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertanian, menciptakan petani milenial yang melek teknologi, serta berujung pada peningkatan kesejahteraan petani.

Alsintan, Benih, dan Irigasi

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah, menyampaikan apresiasi atas kerja keras petani Indramayu. Ia memastikan pemerintah siap memberikan dukungan sarana dan prasarana, mulai dari distribusi alsintan, benih unggul, hingga penguatan irigasi. "Kami tidak menunggu panen selesai secara keseluruhan. Di lahan yang sudah selesai dipanen, langsung kita olah dan tanam kembali. Ini langkah konkret untuk memastikan tidak ada lahan yang menganggur," tegas Andi Nur.

Kementan juga telah membentuk Satgas Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan untuk memastikan seluruh bantuan alat pertanian segera terdistribusi dan dimanfaatkan secara optimal di lapangan. Target luas tanam di Indramayu pun dinaikkan dari 10.000 hektare menjadi 30.000 hektare untuk bulan Mei 2025, bahkan diharapkan bisa meningkat hingga 50.000 hektare pada bulan berikutnya.

Sinergi dan Regenerasi Petani

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan, Sam Herodian, mengapresiasi kolaborasi erat antara pemerintah, petani, penyuluh, pengusaha, dan seluruh pemangku kepentingan di Indramayu. Sinergi ini dinilai berhasil menjadikan Indramayu sebagai daerah pertanian unggulan nasional. Selain itu, regenerasi petani juga menjadi perhatian melalui pelatihan rutin yang diselenggarakan setiap tahun, guna memastikan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.

Optimisme Menuju Swasembada Pangan

Langkah percepatan tanam dan panen di Indramayu menjadi bagian dari upaya nasional mencapai Luas Tambah Tanam (LTT) sebesar 1,6 juta hektare selama Mei 2025. Dengan intervensi teknologi dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Indramayu optimis dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. (Amri-untuk Indonesia)