lognews.co.id, Indramayu - Dalam semangat mewujudkan visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong), pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan Syaifudin, terus mendorong percepatan pembangunan di berbagai sektor.
Salah satu program unggulannya adalah "Indramayu Belajar"—sebuah program yang tidak sekadar menjadi slogan, tapi menjadi jiwa dari perubahan sistem pendidikan nonformal di Kabupaten Mangga ini.
Di tengah semangat itu, Kepala PKBM Al-Zaytun, Ali Aminulloh, memberikan makna mendalam terhadap program Indramayu Belajar.
Baginya, belajar bukan sekadar kegiatan administratif, apalagi alat untuk menyerap anggaran negara secara tidak sah. Belajar adalah ruh dari penyelenggaraan PKBM.
Ia menekankan, PKBM semestinya menjadi ladang pengabdian yang tulus kepada Allah, kepada nusa, dan kepada bangsa—bukan sekadar ruang formalitas atau formalitas kosong tanpa makna.
“Integritas itu mutlak. Kepala PKBM harus menjadi teladan moral. Jangan ada manipulasi data warga belajar atau pembelajaran fiktif,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi cermin dari keresahan sekaligus harapan bahwa dunia pendidikan, terutama pendidikan nonformal, harus bersih dari praktik-praktik yang mencederai kepercayaan masyarakat.
Sebagai bentuk penguatan karakter dan integritas itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu melalui Bidang Pendidikan Nonformal (PNF) secara berkala menyelenggarakan pembinaan kepada para kepala PKBM dan operator lembaga. Dalam salah satu pembinaan yang disampaikan oleh Kepala Bidang PNF, Hj. Emilia Kusnandar, S.Pd., M.M.—yang akrab disapa “Bunda Emil”—pesan-pesan ketegasan dan kebersamaan digaungkan.
Ada delapan poin penting yang ditekankan:
1. PKBM harus bersinergi dengan berbagai pihak, baik internal lembaga, eksternal, maupun dengan Dinas Pendidikan.
2. Setiap keputusan penting sebaiknya dimusyawarahkan, tidak diambil sepihak.
3. Semua bentuk laporan, termasuk kewajiban pajak, harus segera dituntaskan.
4. Izin operasional PKBM sedang dalam proses yang semestinya.
5. Data murid yang tidak valid harus dibersihkan. Jangan biarkan data fiktif mencemari lembaga.
6. Operator tidak boleh memasukkan data tanpa persetujuan kepala PKBM.
7. Lembaga yang sudah tidak lagi memiliki warga belajar aktif, sebaiknya ditutup dengan penuh tanggung jawab.
8. Sinergi antara SKB, PKBM, dan Dinas Pendidikan harus dijaga secara konsisten.
Bunda Emil dikenal sebagai sosok yang enerjik, komunikatif, dan peduli. Ia tidak hanya bicara di podium, tapi kerap turun langsung ke lapangan. Dari kunjungannya ke berbagai PKBM, termasuk ke PKBM Al-Zaytun, ia menyampaikan harapan besar agar PKBM Al Zaytun bisa menjadi model teladan bagi PKBM lain dalam hal integritas, tata kelola, dan pelayanan pendidikan yang bermartabat.
"PKBM bukan tempat menampung data, tapi tempat menumbuhkan jiwa," ungkapnya dalam satu kesempatan.
Di tengah arus deras digitalisasi dan tuntutan administratif, pendidikan nonformal tidak boleh kehilangan arah. Pembelajaran yang jujur, laporan yang transparan, serta pelayanan yang manusiawi harus menjadi fondasi utama.
Dengan pembinaan yang terus berjalan dan semangat moral yang terus disuarakan, Indramayu memberi sinyal kuat bahwa mereka tidak hanya ingin mencerdaskan masyarakat, tapi juga membentuk manusia-manusia yang jujur, bertanggung jawab, dan siap mengabdi dengan tulus. Dan semua itu, dimulai dari belajar yang benar. (Ali Aminulloh)