Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang sedang memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Batang untuk menghidupkan nuansa kebudayaan di Taman Budaya Silurah. Dalam audiensi bersama Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, Ketua DKD Ahmad Suroso menyampaikan rencana pengembangan sejumlah titik potensial di Kabupaten Batang, dengan fokus utama pada Taman Budaya Silurah sebagai pusat pagelaran seni budaya bertaraf nasional.
Taman Silurah dinilai memiliki magnet kebudayaan tersendiri dan layak diangkat ke ranah nasional melalui berbagai kegiatan seni besar. Meskipun Taman Silurah akan dioptimalkan sebagai lokasi utama pagelaran seni tradisional seperti sendratari, even ikonik DKD Batang—Terasvara—akan tetap digelar di pusat kota Batang, dengan tetap mempertahankan identitasnya sebagai edutainment yang edukatif dan menarik.
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menyatakan dukungan penuh atas rencana ini. Ia menegaskan bahwa Taman Budaya Silurah akan menjadi salah satu destinasi wisata prioritas di Batang. Menurutnya, pagelaran seni budaya di tempat yang kaya narasi sejarah seperti Silurah akan semakin memperkuat nuansa kebudayaan, meskipun di era digital, penataan yang estetis tetap menjadi kunci daya tarik.
Sebagai langkah persiapan, infrastruktur penunjang seperti jalan dan lampu penerangan akan diperbaiki secara bertahap, mengingat sebagian besar pagelaran seni digelar pada malam hari. Rencananya, pada awal tahun 2026, Nyadran Silurah akan menjadi puncak agenda kebudayaan DKD Batang.
Nyadran Silurah sendiri merupakan tradisi tahunan yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kemdikbudristek, menambah nilai strategis Taman Budaya Silurah sebagai pusat pelestarian dan promosi budaya lokal4. Dengan demikian, upaya DKD Batang dan Pemkab ini diharapkan dapat semakin memperkuat eksistensi seniman dan pelaku budaya di Kabupaten Batang, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Batang ke tingkat nasional. (Amri-untuk Indonesia)